KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dulu, salah satu gejala yang umum saat terserang Covid-19 adalah kehilangan penciuman dan indera perasa. Namun, kini, dua gejala tersebut telah berubah dari gejala khas menjadi relatif jarang pada varian Covid-19 Omicron. Orang yang kehilangan penciuman dan indera perasa adalah tidak mampu mendeteksi aroma (seperti parfum, masakan, dll) dan rasa makanan/minuman (seperti manis, pahit, pedas, dll). Mengutip The Insider, pada 2020, para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts dan King's College London menemukan bahwa kehilangan penciuman dan indera perasa adalah prediktor terkuat dari infeksi Covid-19.
Pada Varian Omicron, Gejala Kehilangan Penciuman dan Indera Perasa Tidak Umum Terjadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dulu, salah satu gejala yang umum saat terserang Covid-19 adalah kehilangan penciuman dan indera perasa. Namun, kini, dua gejala tersebut telah berubah dari gejala khas menjadi relatif jarang pada varian Covid-19 Omicron. Orang yang kehilangan penciuman dan indera perasa adalah tidak mampu mendeteksi aroma (seperti parfum, masakan, dll) dan rasa makanan/minuman (seperti manis, pahit, pedas, dll). Mengutip The Insider, pada 2020, para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts dan King's College London menemukan bahwa kehilangan penciuman dan indera perasa adalah prediktor terkuat dari infeksi Covid-19.