Padam listrik akibat Sandy diramal hingga pemilu



NEW YORK. Dampak badai Sandy begitu besar di Amerika. Salah satu yang paling besar dirasakan penduduk Paman Sam itu adalah pemadaman listrik akibat rusaknya tenaga pembangkit listrik. Saat ini, sejumlah perusahaan pembangkit listrik berlomba-lomba untuk mengevaluasi kerusakan, membersihkan pepohonan yang tumbang, dan berupaya keras menyalurkan kembali listrik kepada 6,2 juta warga AS di New York. Bahkan ada peringatan, pemadaman listrik akan berlangsung hingga minggu depan. Setelah angin kencang dan banjir mereda, pekerja perusahaan pembangkit listrik mulai bekerja. FirstEnergy Corp, misalnya, melakukan patroli dengan menggunakan helikopter untuk mengevaluasi kerusakan tiang listrik di New Jersey dan Pennsylvania. Sedangkan pekerja Consolidated Edison Inc menggunakan kipas angin untuk mengeringkan peralatan pembangkit listrik di 14th Street yang terkena banjir sehari sebelumnya. Memang, para executive perusahaan listrik tengah mendapat tekanan untuk menunjukkan apa saja yang sudah mereka pelajari dari badai-badai sebelumnya sehingga dapat bergerak cepat memperbaiki aliran listrik. Apalagi jika listrik masih tetap mati hingga pemilihan presiden 6 November mendatang. "Pada hari ke empat, hari kelima, kesabaran mulai menipis. Saya rasa sebaiknya dilakukan upaya koordinasi. Namun, memang membutuhkan waktu yang cukup lama agar listrik bisa dialirkan lagi ke konsumen," jelas Gregg Edeson, utility industry consultant and executive PA Consulting.Sementara itu, dalam pernyataannya kemarin (31/10), Presiden AS Barack Obama menggarisbawahi bahwa pengaliran listrik kepada jutaan warga AS akibat dampak badai Sandy menjadi prioritas utama.


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie