Padu padan laba butik busana muslim



JAKARTA. Bisnis pakaian muslim makin marak, terlebih dengan tren hijab akhir-akhir ini. Produk yang berkualitas tinggi dan membidik segmen menengah atas pun kian banyak. Salah satunya adalah House of Riamiranda yang dirintis oleh perancang busana Indria Miranda sejak 2007 silam. Ciri khas pakaian muslim kreasinya yaitu memiliki sentuhan sangat feminim dengan warna-warna pastel. Kepiawaian Ria merancang pakaian, didukung kelihaiansuaminya, Pandu Rosadi dalam mengelola House of Riamiranda. Tak heran, kini sudah ada 14 butik House of Riamiranda yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan. Sepuluh butik milik mitra. Memang, sejak awal 2012, mereka membuka tawaran kemitraan.Dalam sebulan, Ria bisa memproduksi ribuan busana muslim. "Kebetulan, kami memang punya pabrik tekstil sendiri, jadi kain tidak beli dari luar. Makanya bahan busana muslim kami terbilang istimewa," tuturnya. Lantaran kualitas bahan bagus dan desain istimewa, wajar produk House of Riamiranda dibanderol cukup tinggi. Setiap potong dijual mulai Rp 250.000 hingga Rp 500.000. Ria juga kerap meluncurkan edisi premium seharga Rp 500.000 hingga Rp 3 juta per lembar. "Perbedaannya pada aksesoris, untuk premium pakai payet, swarovski, dan terbatas hanya dibuat 10 lembar," ujar Ria.Balik modal 6 bulanBerminat menjadi mitra House of Riamiranda? Anda harus merogoh kocek sebesar Rp 80 juta. Mitra  berhak mendapatkan produk senilai Rp 52 juta, pelatihan karyawan tentang hijab, desain interior, sistem manajemen dan promosi. Pada tahun pertama beroperasi, Pandu mengutip biaya manajemen dari mitra sebesar Rp 40 juta, atau sekitar Rp 3,4 juta sebulan. "Tahun berikutnya, mitra cukup membayar Rp 20 juta sebulan," papar Pandu. Pandu memperkirakan, mitra bisa membukukan omzet berkisar Rp 40 juta hingga Rp 50 juta sebulan. Dengan keuntungan bersih sekitar 30%, mitra diharapkan bisa balik modal kurang dari setahun. Salah satu mitra House of Riamiranda, Andi Syarief membuka butik di Padang sejak awal 2012. Ia mengaku, sejak bergabung usahanya berjalan relatif lancar. "Pasar di Padang cukup bagus. Pembelinya perempuan berusia mulai dari 20 tahun hingga 40 tahun," ujar Andi. Katanya, dalam sebulan, butiknya bisa beromzet Rp 40 juta. Dari situ, ia bisa mengantongi keuntungan bersih 30%. Makanya, ia bisa balik modal hanya dalam waktu enam bulan.Namun, Andi bilang, pada awal tahun ini, penjualan sempat turun. Tapi, sekarang penjualan sudah kembali membaik, apalagi mendekati bulan Ramadhan. Ia optimistis, penjualan bisa melonjak hingga tiga kali lipat menjelang Ramadhan. Hal ini juga diamini Pandu. Menurutnya, secara historis, rata-rata penjualan di butik House of Riamiranda meningkat tiga kali lipat di bulan Ramadhan. "Omzet bisa mencapai lebih dari Rp 100 juta," klaimnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini