Paduan Burger dan Crepes Bikin Kantung Makin Tebal



JAKARTA. Makanan burger dan crepes bukanlah hal yang baru bagi masyarakat perkotaan. Sudah banyak usaha burger dan crepes yang berdiri di belantara ibukota. Namun bila usaha burger dan crepes dijadikan satu, pastinya unik. Tak heran jika tawaran waralaba 2 in 1 burger dan crepes ala Namruddin DS mendapat sambutan yang hangat.

Namruddin memulai usaha burger dan crepes ini sejak tahun 2006 silam. Berbekal ilmu yang diperolehnya dari Institut Kemadirian Dompet Dhuafa Republika, sebuah sekolah wirausahawan, bapak empat putra ini berani melakukan terobosan membuat waralaba 2 in 1 tersebut.

"Konsep saya dengan berjualan crepes dan burger itu adalah untuk mengatasi kejenuhan pasar jika berjualan satu macam makanan saja," ujar Namruddin. Namruddin menjamin, roti burger dan crepes asli buatan pabriknya dan tanpa pengawet. Sementara daging yang dipakainya juga halal.


Saat ini, terhitung ada 27 gerai Umiku tersebar di Jabodetabek. Sementara gerai lainnya juga tersebar di Bandung dan Jawa Timur dengan konsep waralaba yang sedikit berbeda.

Beberapa hal yang menarik dari tawaran waralaba Umiku ini adalah bahwa Namruddin tidak membebani terwaralabanya dengan royalti fee. Terwaralaba pun tidak perlu repot menjemput bahan baku ke pabrik CV Umiku lantaran sudah diantar ke gerai dengan harga hantaran yang pantas.

Sedangkan untuk gerai diluar Jabodetabek, Namruddin mengembangkan pola kemitraan. "Jadi saya membuka resep dan merek disana selama 2 tahun saja. Bahan baku dan pengolahannya dari mereka," ujar Namruddin.

Lantas, setelah dua tahun, pemegang merek Umiku tersebut bebas akan menggunakan merek apa untuk mengembangkan usahanya. "Mitra seperti ini lebih dikembangkan untuk melayani repeat order," imbuh Namruddin.

Nah, jika penasaran dengan dapur waralaba Umiku, berikut Namruddin yang juga pimpinan CV Umiku ini membagikan perhitungannya.

Untuk wilayah Jabodetabek, tersedia peluang waralaba dengan sistem gerobak. Harga paketannya Rp 6,5 juta. Terwaralaba akan mendapatkan satu gerobak alumunium berukuran 1,2 meter kali 80 centimeter, peralatan seperti loyang crepes, loyang burger, kompor gas merek Rinnai dua tungku, satu tabung ukuran 3 Kg, serta peralatan lain seperti botol saos. "Masih ditambah dengan bahan baku awal senilai Rp 200 ribu," kata Namruddin.

Dari harga paket tersebut, Namruddin memperhitungkan terwaralaba akan balik modal dalam waktu sekitar 6 bulan. Itu dengan rata-rata omset per hari paling minim Rp 150 ribu. "Kalau dihitung perbulan, jadi rata-rata Rp 4,5 juta," imbuih Namruddin.

Dari situ, terwaralaba akan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 30%. "Itu setelah dikurangi sewa tempat, gaji pegawai, dan ongkos produksi. Jadi bersihnya terima paling tidak Rp 1,25 juta perbulan," tandas Namruddin.

Selain mendapatkan keuntungan material, terwaralaba Umiku juga mendapatkan keuntungan immaterial. Karena, terwaralaba Umiku otomatis masuk menjadi alumni Institut Kemandirian. "Otomatis bisa berhubungan dengan seluruh anggota alumni," ujar Namruddin.

Untuk menarik pembeli, Namruddin sengaja mematok standar harga kelas bawah. "Usaha saya ini, rasa mall harga small," ujar Namruddin sembari tertawa. Untuk produk crepes dipatoknya dengan harga Rp 2000 sampai Rp 6000 per potong. Sementara untuk harga burger antara Rp 6000 sampai Rp 8000.

Selain itu, Namruddin sengaja memilih tempat di dekat sekolahan atau di dekat gerai minimarket modern. "Kita menjauhi mall karena itu untuk segmen atas," lanjut Namruddin.

Lewat CV Umiku yang dirintisnya, Namruddin berharap semua pengusaha mempunyai kesadaran untuk menjalin silaturahmi dan komunikasi. Lantaran arti "umiku" yang sebenarnya bukanlah arti dalam bahasa Arab, melainkan berarti "usaha milik ummat".

Tak heran, walaupun nama usahanya berbau nama timur tingah, toh terwaralabanya banyak juga yang pendeta atau penganut agama lainnya. Tertarik? CV. Umiku Head office : Jl. Infres, Gg Nangka, Kp Tengah Kramat jati Jakarta Timur Telpon: 021 50425106, 021 9878 1238, 0819 321 282 46, fax : 021 87797412.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: