KONTAN.CO.ID - Ajang Seminggu di Kota Probolinggo yang disingkat Semipro digelar ke 9 kalinya di kota tersebut. Acara ini mengangkat kesenian lokal yang salah satunya sapi brujul. Sapi brujul merupakan kompetisi para petani yang hampir sama dengan karapan sapi di Madura.

Hanya saja untuk sapi brujul, arena balapannya merupakan areal persawahan yang penuh air dan lumpur. Jadi balapan ini tampak lebih ekstrem. Tidak hanya kompetisi karapan sapi brujul, Semipro ke-9 yang digelar pada 4 Agustus hingga 4 September mendatang ini menawarkan rangkaian sebulan penuh kunjungan wisata dan pesta budaya kota Probolinggo.

Acara kesenian budaya di Probolinggo ini tidak bisa dipusatkan di satu tempat, tapi dipola dalam acara-acara terpisah seperti karapan sapi brujul, karapan wedus (kambing). Sedangkan acara kesenian tari dipusatkan di alun-alun.

Kesenian lokal Probolinggo yang diusung pada arena Semipro ke 9 itu di antaranya, Tari Lengger, Tari Jaran Bodhag, ludruk Probolinggo, campursari, keroncong, jaz, dan reagge, dan ska. Semua itu terpusat di alun-alun selama sepekan ini.

Menteri Pariwisawata, Arief Yahya menyebut kegiatan seperti Probolinggo bagus untuk dipromosikan melalui media sosial. Seperti "Sapi Brujul" di arena balapan berlumpur bisa menjadi objek fotografi yang menarik. "Ini persis dengan pacu jawi yang ada di Tanah Datar, Sumbar," kata Arief dalam keterangan pers yang diterima KONTAN, Rabu (30/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini