Pagi Ini, Nikkei Tak Sekuat Kemarin



TOKYO. Tak seperti kemarin yang cerah, hari ini, bursa perdagangan regional kembali digelayuti awan mendung. Pada transaksi pagi, saham-saham Asia kembali merosot ke zona merah. Beberapa pemicunya antara lain adanya pengambilalihan Rio Tinto Group oleh BHP Billiton Ltd senilai US$ 66 miliar yang menimbulkan kekhawatiran di pasar sehingga ikut mendongkrak biaya pinjaman dalam US$.

Asal tahu saja, Rio Tinto merupakan perusahaan pertambangan ketiga terbesar dunia. Hari ini, saham Rio sudah anjlok 35% dan menyentuh level terendah dalam dua dekade terakhir. Sebaliknya, saham BHP mengalami peningkatan.

Pada pukul 09.22 waktu Tokyo, MSCI Asia Pacific Index turun 0,8% menjadi 79,39. Padahal kemarin, MSCI melonjak 4,1% yang merupakan kenaikan tertinggi dalam tiga minggu belakangan. Kenaikan tersebut dipicu oleh kenaikan harga komoditas dan penyelamatan Citigroup oleh Pemerintah Amerika. Sementara, Indeks Nikkei 225 juga mengalami kondisi serupa dengan penurunan 1,5% menjadi 8.201,71.


Di Jepang, penurunan indeks dipimpin oleh anjloknya harga saham sejumlah emiten. Sebut saja Fukuoka Financial Group Inc yang anjlok 4,4% setelah tingginya biaya pinjaman dalam US$. Kondisi serupa juga dialami oleh Toyota Motor Corp yang tergelincir 3,2% setelah harian Nikkei merilis berita bahwa produsen mobil ini akan memangkas produksinya di Prancis sebesar 20% dan Fitch Ratings memangkas peringkat perusahaan itu dari AAA menjadi AA.

Penurunan juga dialami Panasonic Corp sebesar 2,9% setelah harian Nikkei mengulas bahwa Goldman Sachs Group Inc menentang penawaran yang dilakukan untuk akuisisi Sanyo Electric Co.

“Sentimen investor saat ini tengah berada di persimpangan antara optimisme mengenai kebijakan AS dan pesimisme mengenai kondisi pasar. Namun dengan adanya harga saham di bawah harga pasar, nanti akan ada beberapa penawaran yang masuk,” jelas Hiroichi Nishi, equities manager Nikko Cordial Securities Inc.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie