Pagilaran yakin penuhi target produksi teh



JAKARTA. PT Pagilaran optimistis bisa memenuhi target produksi teh tahun ini yang mencapai 7.800 ton. Cuaca yang mendukung, seperti curah hujan yang stabil, ikut mendukung produksi teh.

Hingga awal Desember ini, produksi teh Pagilaran telah mencapai lebih dari 90% dari target. "Kami yakin target produksi tahun ini akan tercapai," ungkap Direktur Utama Pagilaran, Rachmad Gunadi.

Dengan proyeksi tersebut, produksi teh pada tahun ini bakal meningkat 30% dibandingkan realisasi produksi sepanjang tahun lalu yang mencapai 6.000 ton. Teh hasil produksi Pagilaran adalah jenis teh hitam ortodoks.


Pagilaran hingga kini menguasai lahan kebun teh seluas 1.113 hektare. Dari jumlah itu, seluas 1.000 ha merupakan lahan berstatus tertanam, sedangkan lahan yang menghasilkan mencapai 994 ha.

Selain memiliki perkebunan teh sendiri, Pagilaran bekerjasama dengan petani plasma. Meski tak mengetahui detail luas kebun plasma di bawah kendali Pagilaran, Rachmad bilang volume produksinya hampir sama dengan produksi teh dari lahan sendiri, yakni 7.800 ton.

Untuk mendorong produktivitas teh, Pagilaran tahun ini telah menambah lahan tertanam seluas 72 ha. "Lahan tambahan ini diperkirakan mulai dapat menghasilkan pada pertengahan tahun depan dan 2014," kata Rachmad.

Pada 2013, Pagilaran juga berencana melakukan replanting atau penanaman kembali teh di lahan seluas 30 ha. Untum menambah lahan tertanam dan replanting, setidaknya dibutuhkan dana Rp 90 juta per ha.

Atik Darmadi, Sekretaris Eksekutif Asosiasi Teh Indonesia (ATI) mengatakan, tahun ini produksi teh secara nasional diproyeksikan meningkat sekitar 5% hingga 10%. "Musim hujan dan angin berpengaruh pada seluruh kinerja tanaman teh," kata dia.

ATI mencatat, produksi teh nasional pada tahun lalu mencapai 124.000 ton. Walau produksi teh dalam tren menurun di awal tahun, Atik optimistis produksi teh nasional sepanjang tahun ini akan meningkat menjadi sekitar 136.400 ton.

Luas total lahan perkebunan teh di Indonesia mencapai sekitar 120.000 ha. Perinciannya, sebanyak 60% dari luas total adalah lahan milik rakyat, kemudian sebanyak 25% merupakan lahan milik pemerintah dan sisanya 15% adalah lahan yang dikuasai pihak swasta.

Dari total lahan tersebut, sebesar 60% hingga 70% lahan berada di Provinsi Jawa Barat, seperti Cianjur, Sukabumi, Garut dan Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro