KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami gejala-gejala kelebihan konsumsi gula yang dapat merugikan kesehatan. Ketika tubuh mengonsumsi gula secara berlebihan, Anda akan mengalami berbagai perubahan yang dapat dirasakan. Gula merupakan komponen yang ditemukan dalam berbagai jenis makanan dan minuman, baik dalam bentuk alami seperti yang terdapat dalam buah-buahan, maupun dalam bentuk tambahan seperti gula pasir atau sirup jagung tinggi fruktosa. Walaupun gula merupakan sumber energi penting bagi tubuh, namun konsumsi gula yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda tubuh yang menunjukkan bahwa Anda mengonsumsi gula secara berlebihan.
Baca Juga: Ini 5 Makanan Penyebab Kulit Kering dan Dehidrasi yang Perlu Dibatasi Bagaimana Gula mempengaruhi tubuh?
Saat tubuh konsumsi gula, sebagian besar gula akan dipecah dan diserap di usus kecil. Enzim khusus menyerang molekul yang lebih besar dan mengubahnya menjadi tiga gula sederhana: glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Aktivitas hati dan otot menyimpan sebagian glukosa sebagai glikogen, sebuah molekul yang dapat diubah kembali menjadi glukosa saat tubuh Anda membutuhkannya. Namun, ketika glukosa memasuki aliran darah, kadar glukosa darah meningkat. Sebagai tanggapan, pankreas mengeluarkan insulin untuk membantu glukosa mencapai tujuan yang dibutuhkan dalam tubuh Anda. Apabila Anda mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah besar, sel-sel dapat menjadi resisten terhadap insulin seiring waktu faktor risiko peradangan sistemik, diabetes tipe 2, dan kondisi kronis akan muncul.
Baca Juga: Kendalikan Gula Darah dan Kurangi Nyeri Sendi, Ketahui 8 Manfaat Kolang-Kaling Ini Dampak Gula Terhadap Tubuh
Simak beberapa dampak gula terhadap tubuh dan batas konsumsinya.
- Penyakit Diabetes: Gula berlebihan, terutama yang ditambahkan secara tambahan dalam makanan dan minuman, telah terbukti terkait dengan risiko terkena diabetes tipe 2. Konsumsi gula yang berlebihan dapat menghasilkan resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik.
- Kenaikan Berat Badan: Gula tambahan dalam makanan dan minuman seringkali memiliki tingkat kalori yang tinggi tetapi rendah nutrisi. Akibatnya, mengonsumsi gula secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang berpotensi meningkatkan risiko terkena obesitas.
- Masalah Kesehatan Jantung: Diet yang kaya gula dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Ini karena konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan peradangan dan penumpukan lemak di dalam pembuluh darah.
- Kesehatan Gigi: Gula merupakan penyebab umum dari kerusakan gigi dan pembentukan plak bakteri pada gigi, yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan meningkatkan risiko terkena penyakit gusi.
- Peradangan: Konsumsi gula berlebihan telah terkait dengan peningkatan peradangan dalam tubuh, yang merupakan faktor risiko untuk berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
- Masalah Metabolik: Mengonsumsi gula berlebihan dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko sindrom metabolik, yang meliputi obesitas, resistensi insulin, dan gangguan lipid darah. Sindrom metabolik ini meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Batas Konsumsi Gula
Lembaga Kesehatan Dunia, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merekomendasikan batas konsumsi gula tambahan yang diberikan, yang disebut dengan "rekomendasi asupan harian" atau "batasan atas." WHO merekomendasikan bahwa hanya sekitar 10% hingga 15% dari total asupan kalori harian boleh berasal dari gula tambahan. Sementara, batas konsumsi gula yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemkes) adalah 50 gram per hari per orang.
Baca Juga: Ini 5 Makanan untuk Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi Mengemudi Jauh Tanda tubuh kelebihan gula
Untuk itu, Anda perlu mengetahui tanda tubuh kelebihan gula yang perlu diwaspadai lewat informasi dilansir dari
Everyday Health. 1. Kelelahan Kelelahan merupakan tanda bahwa tubuh Anda mungkin kelebihan gula. Gula mudah diserap dan dicerna, sehingga makanan tinggi gula dapat menyebabkan perasaan lelah. Gula memberikan energi secara cepat, tetapi efeknya juga berlangsung sebentar. Sehingga, meskipun mungkin merasa kenyang dan energik setelah mengonsumsi gula, dalam waktu singkat Anda akan merasa lapar dan lelah lagi. 2. Perubahan Mood Ketika Anda merasa sedih, cemas, atau mudah tersinggung, itu mungkin bukan hanya karena stres. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan peradangan, memperburuk suasana hati, dan bahkan menyebabkan gejala depresi. Makanan tinggi gula, terutama yang rendah protein dan lemak, dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat diikuti oleh penurunan energi, menyebabkan perasaan lelah dan mudah tersinggung. 3. Perubahan Sensasi Manis Ketika Anda terlalu sering mengonsumsi makanan manis, tubuh Anda menjadi terbiasa dengan rasa manis yang tinggi. Sebagai hasilnya, Anda mungkin merasa sulit untuk puas dengan makanan yang kurang manis karena tubuh Anda telah terbiasa dengan tingkat rasa manis yang tinggi. 4. Gangguan Kulit Kontrol glikemik memengaruhi kesehatan kulit dan munculnya jerawat. Penelitian menunjukkan bahwa resistensi insulin, yang dipengaruhi oleh konsumsi gula berlebihan, dapat berkontribusi pada perkembangan jerawat. Kerutan juga dapat menjadi tanda bahwa Anda mengonsumsi terlalu banyak gula. Produk glikasi lanjutan, hasil dari gula berlebih dalam tubuh, dapat mempercepat penuaan kulit. 5. Hipertensi Apabila Anda menderita hipertensi, konsumsi gula tambahan dalam makanan Anda bisa menjadi faktor yang berkontribusi. Studi menunjukkan bahwa minum minuman manis berkaitan dengan tekanan darah tinggi dan risiko hipertensi yang lebih tinggi. 6. Nyeri Sendi Penelitian telah menunjukkan hubungan antara konsumsi gula berlebihan dan risiko arthritis pada beberapa individu. Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan sistemik, yang pada gilirannya dapat menyebabkan nyeri sendi. 7. Gangguan Tidur Studi menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan yang tinggi dapat berhubungan dengan kualitas tidur yang buruk. Siklus tidur dan kualitas tidur dapat dipengaruhi oleh kontrol glikemik dan konsumsi gula berlebihan dapat mengganggu pola tidur. 8. Masalah Pencernaan
Masalah pencernaan seperti sakit perut, kram, atau diare bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk konsumsi gula berlebihan. Gula diketahui dapat menyebabkan iritasi usus, yang dapat memicu masalah pencernaan. Selain itu, bagi Anda yang memiliki kondisi kesehatan mendasar seperti sindrom iritasi usus besar maupun penyakit Crohn perlu mengurangi gula. Dari penjelasan sederet tanda tubuh kelebihan gula yang perlu diperhatikan dengan gejala yang timbul. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News