KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami waktu terbaik untuk mengganti oli mesin sepeda motor. Pemilik sepeda motor matik dan bebek perlu mempertimbangkan beberapa faktor untuk melakukan penggantian mesin berikut ini. Oli mesin merupakan salah satu komponen penting dalam sepeda motor, khususnya untuk melumasi dan mendinginkan mesin sehingga dapat bekerja secara optimal. Namun, seiring waktu penggunaan, kualitas oli mesin akan menurun dan tidak lagi dapat melindungi mesin dengan baik.
Oleh karena itu, penggantian oli mesin secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan mesin dan memperpanjang umur sepeda motor.
Baca Juga: Simak 8 Tips Perawatan Sepeda Motor untuk Perempuan, Wajib Tahu
Sebagai sumber utama pelumasan dalam mesin sepeda motor, oli sering rentan terhadap panas dan pengelupasan yang, dari waktu ke waktu, mempengaruhi daya tahan dan kinerjanya. Oleh karena itu, penggantian oli secara teratur harus dilakukan pada waktu yang tepat untuk memastikan fungsi yang tepat dari mesin sepeda motor Anda. 1. Pemilihan Oli yang Tepat: Pilih oli mesin yang sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan sepeda motor Anda. Oli yang tepat akan memastikan perlindungan optimal dan kinerja mesin yang baik. 2. Memeriksa Level Oli: Lakukan pemeriksaan rutin terhadap level oli mesin. Pastikan level oli selalu berada pada batas yang aman antara tanda minimum dan maksimum pada dipstick. Tambahkan oli baru jika diperlukan. 3. Pergantian Oli Rutin: Lakukan pergantian oli sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan dalam buku panduan pemilik. Pergantian oli secara teratur akan membantu menjaga kebersihan dan kualitas oli serta mencegah kerusakan mesin. 4. Pemeriksaan Kondisi Oli: Lakukan pemeriksaan visual terhadap warna dan tekstur oli yang keluar saat pergantian. Oli yang gelap atau terkontaminasi dapat menjadi tanda adanya masalah pada mesin. 5. Pemanasan Mesin: Sebelum melakukan pergantian oli, panaskan mesin selama beberapa menit. Oli yang lebih panas akan mengalir lebih baik dan membantu dalam penggantian oli yang lebih efektif. 6. Penggantian Filter Oli: Bersamaan dengan pergantian oli, pastikan untuk mengganti filter oli. Filter oli yang kotor dapat mengganggu sirkulasi oli dan mengurangi efektivitas pelumasan. 7. Pemeriksaan Tanda-tanda Kebocoran: Selalu periksa mesin untuk memastikan tidak ada tanda-tanda kebocoran oli. Kebocoran dapat mengindikasikan masalah serius dan harus segera diatasi. Intip informasi terkait kapan pemilik motor harus mengganti oli mesin sepeda motor dilansir dari laman
Mobil.com.
Baca Juga: Inilah 5 Penyebab Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi Tanda-tanda oli mesin harus diganti
1. Oli tipis dengan warna gelap
Kondisi oli pada saat baru memiliki warna biru atau cokelat dan memiliki konsistensi yang kental. Namun, paparan berulang pada pembakaran mesin menyebabkannya berubah menjadi hitam. Jika oli mesin Anda berwarna seperti ini, disarankan agar Anda segera menggantinya karena akan menyebabkan keausan mesin yang cepat.
2. Penurunan volume oli mesin
Mesin sepeda motor 150cc biasanya berisi kurang dari satu liter oli mesin. Namun, volume oli cenderung berkurang akibat penggunaan mesin yang lama dan intens. Apabila pengguna melihat penurunan level oli, periksa kebocoran oli dan segera ganti oli.
3. Suhu mesin tinggi
Kondisi oli yang memburuk juga menyebabkan konduktivitas termal yang berkurang menyebabkan distribusi panas yang tidak merata di dalam mesin. Jika Anda merasakan udara panas di kaki saat berkendara, itu adalah tanda pasti bahwa oli Anda perlu diganti.
4. Suara mesin kasar
Tanda oli mesin harus segera diganti adalah mesin yang kasar. Mesin yang diolesi dengan baik terdengar menyenangkan saat didengarkan. Di sisi lain, kualitas oli yang buruk menyebabkan pelumasan gigi yang tidak memadai, yang mempengaruhi transmisi. Ini menyebabkan pengguna bisa mendengar suara kasar saat mengganti gigi atau memutar mesin dan indikator yang jelas dari kebutuhan untuk mengganti oli.
Frekuensi ganti oli mesin
Sebagai aturan umum, oli mesin harus diganti setiap 3.000 hingga 5.000 kilometer, bahkan beberapa pendapat kurang dari itu. Pada tahap ini, kinerja mesin masih terlihat normal tetapi tidak mengganti oli, dapat menyebabkan masalah mesin nantinya. Pembacaan kilometer harian dapat digunakan untuk menentukan waktu yang tepat untuk mengganti oli. Untuk jarak 20 hingga 50 kilometer sehari, penggantian oli harus dilakukan setiap satu setengah bulan sementara frekuensi penggantian. Namun, penting untuk diingat bahwa frekuensi penggantian oli mesin tidak hanya tergantung pada jarak tempuh, namun juga tergantung pada kondisi penggunaan sepeda motor.
Jika sepeda motor digunakan dalam kondisi yang ekstrem atau dalam cuaca yang buruk, frekuensi penggantian oli mesin perlu ditingkatkan. Selain itu, jika sepeda motor digunakan dalam kondisi normal, namun sudah mencapai batas waktu penggantian oli mesin yang dianjurkan oleh produsen, maka sebaiknya segera diganti untuk menghindari kerusakan mesin. Itulah panduan dan informasi terkait frekuensi untuk mengenali waktu terbaik mengganti oli mesin sepeda motor dengan benar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News