PAI optimistis kejar program 1.000 aktuaris



JAKARTA. Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) optimistis mampu mengejar program 1.000 aktuaris di Indonesia. Padahal, setahun belakangan ini PAI tidak mencatat penambahan aktuaris yang signifikan. Hingga Februari 2014, jumlah aktuaris di Indonesia tercatat sebanyak 178 orang atau sama persis dengan posisi tahun lalu.

Budi Tampubolon, Ketua PAI mengatakan, sebetulnya, pihaknya mencatat tambahan tiga aktuaris baru. Namun, tahun lalu, tiga aktuaris lama diketahui meninggal dunia. Sehingga, posisinya menjadi terlihat tanpa pergerakan.

“Hingga saat ini, kami mencatat sekitar 40 – 50 calon aktuaris. Namun, belum diketahui apakah calon-calon aktuaris ini akan mengejar ujian tahun ini juga atau tidak. Itu yang menjadi persoalan. Namun, kami tetap optimistis mengejar 1.000 aktuaris dalam lima tahun ke depan,” ujarnya ditemui KONTAN, Kamis (20/3).


Menurut Budi, meski terdapat 178 aktuaris, belum semua aktuaris aktif bekerja di operasional. Banyak aktuaris justru berdedikasi di luar bidang pengelolaan risiko, ada yang telah pensiun. Sebagai bukti, PAI mencatat, kurang dari 10 aktuaris yang menekuni bidang pengelolaan risiko.

Aktuaris merupakan sumber daya manusia di bidang pengelolaan risiko. Kesuksesan pengelolaan risiko ini ditengarai sangat bergantung oleh ketersediaan tenaga berpengalaman. Industri asuransi salah satu yang membutuhkan tenaga aktuaris.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri menyadari kebutuhan terhadap aktuaris. Jumlah tenaga berpengalaman ini terbilang mini, padahal industri keuangan non bank, terutama asuransi sangat membutuhkan tenaga berpengalaman dalam pengelolaan risiko. Karenanya, OJK mencanangkan program 1.000 aktuaris dalam lima tahun mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia