Pairing EUR/USD, ini rekomendasinya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. European Central Bank (ECB) pekan ini telah mengumumkan kebijakan moneternya yang bernada dovish. Pertumbuhan Uni Eropa (UE) diprediksi melambat, sebab ECB merevisi pertumbuhan ekonominya dari 1,7% menjadi 1,1% pada akhir tahun ini.

Mendorong ECB unntuk menaikkan suku bunga acuannya pada 2020. Mengutip Bloomberg pada Jumat (8/3) pasangan mata uang EUR/USD menguat 0,38% atau menjadi 1,1235.

Analis PT Rifan Financindo Futures, Puja Purbaya Sakti melihat pergerakan pasangan mata uang ini seharusnya melemah, tetapi mampu tersokong akibat ekonomi Amerika Serikat (AS).


Rilis data indeks Non-farm Payrolls bulanan AS pada Jumat (8/3) turun signifikan di level 20 ribu. Sebelumnya diprediksi mengalami penurunan hanya 180 ribu dari bulan sebelumnya di level 304 ribu.

Data tersebut adalah indikator jumlah total dari ketenagakerjaan non-pertanian AS yang menghitung perubahan jumlah pekerja yang bekerja selama bulan lalu tidak termasuk industri pertanian.

Tentunya ini menjadi pukulan bagi dollar AS. Mengutip Bloomberg pada Jumat (8/3) indeks dollar AS terpantau melemah 0,73% di level 97,206.

Sentimen pun datang dari kawasan zona Eropa. Pasalnya data produksi industri Italia mencapai 1,7%. Ini jauh di atas prediksi sebelumnya yang hanya 0,2%, bahkan pada bulan sebelumnya anjlok di level negatif 0,7%.

Sakti melihat pasangan mata uang ini masih rawan terkoreksi sebab fundamental rilis data eropa bisa negatif. Serta secara teknikal EUR/USD bisa ada potensi melemah. Ia menyarankan beli EUR/USD selama kurs bergerak naik di atas 1,1221 dan jual jika kurs di bawah 1,1177.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto