Pairing mata uang euro terhadap yen lunglai di perdagangan dunia



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pairing mata uang euro terhadap yen harus lunglai di perdagangan dunia. Ada dua fundamental yang mempengaruhi lemahnya dua mata uang negara ini. Mengutip Bloomberg, Jumat (22/2) pukul 22.00 WIB, level EUR/JPY turun 0,02% atau berada di level 125,47.

Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan ada dua fundamental yang mempengaruhi pelemahan euro dan yen. Pertama dari sisi mata euro, sebenarnya fundamental tampak menguat karena pasar cukup optimis akan pertumbuhan ekonomi zona eropa yang akan membaik setelah Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga tahun ini. "Nah tetapi pasar belum tahu untuk kenaikan suku bunga berapa kali. Sementara perekonomian Jerman yang berada di kawasan Eropa melambat. Itu sentimen yang membuat pairing melambat," ujar Faisyal kepada Kontan.co.id, Jumat (22/2). Sehingga bagi Faisyal, jika keputusan Bank ECB dovish akan kenaikan suku bunga, maka pairing EUR/JPY memang melambat. Sementara untuk sisi fundamental mata uang yen yang melemah, Faisyal melihat bahwa faktor asset safe haven rendah karena tensi politik yang turun.

Faisyal mencatat bahwa negosiasi dagang Amerika Serikat dan China cukup berjalan baik dan lancar. Sama halnya dengan proposal Brexit, dimana negosiasi yang dilakukan Perdana Menteri Theresa May cukup positif kabarnya hingga kini. Besok Senin (25/2), Faisyal memperkirakan pairing EUR/JPY bisa menguat namun melihat pandangan suku bunga dari bank sentral Eropa (ECB). Secara teknikal, pairing berada di atas garis MA 50, MA100 dan MA 200. Kemudian indikator MACD berada di level 0,1320, lalu indikator di area 56,43 dan stochastic di level 56,65. Dari pairing terlihat membaik karena hasil pidato Presiden bank ECB yang beberapa hari lalu menguatkan perekonomian zona Eropa, juga hasil negosiasi dagang AS-China yang berjalan baik. Dia memperkirakan rentang pairing berkisar di level support 124,40-123,75-122.50. Kemudian rentang resistance 126,60-127,70-128,85. Dia merekomendasikan buy on dips.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini