Pairing USD/JPY diramal kembali turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih memanasnya konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara membuat yen Jepang (JPY) yang selama ini dikenal sebagai instrumen safe haven kembali diburu investor. Imbasnya, otot dollar AS mengendur.

Mengutip Bloomberg, Selasa (10/10), pasangan USD/JPY di pasar spot berada di level 112,45 atau turun 0,20% dari penutupan hari sebelumnya.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, sebenarnya data Amerika yang solid bisa membuat dollar menguat. Namun, saat ini pelaku pasar masih khawatir mengenai perkembangan terakhir memanasnya konflik antara Korut dan AS, sehingga yen yang termasuk aset safe haven masih banyak diburu investor.


Data Amerika yang solid antara lain tingkat pengangguran berkurang dan pendapatan upah meningkat. "Kenaikan upah mendukung pandangan The Fed untuk menaikkan suku bunga satu kali lagi pada Desember 2017 dan hal ini sebenarnya bisa menopang penguatan dollar," kata Alwi, Selasa (10/10).

Dollar pun masih bisa menguat dengan sentimen Jepang yang menyebut bahwa bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ) masih menahan kebijakan stimulus hingga mencapai target inflasi 2%. "Sentimen ini sebetulnya mendukung penguatan dollar, tetapi pasar sekarang ini khawatir dengan perkembangan terakhir konflik Korea Utara dengan AS," imbuh Alwi.

Predisen AS, Donald Trump merespon uji coba nuklir Korea Utara dengan melontarkan pernyataan akan melakukan aksi militer. "Perang isyarat antara Korea Utara dan AS ini kemudian memicu permintaan safe haven dalam bentuk yen, saat ini dollar takluk terhadap yen," kata Alwi.

Besok, Alwi memproyeksikan dollar AS masih akan melanjutkan penurunan terhadap yen. "Jika isu Korea Utara terus mencuat kemungkinan mata uang yen akan menguat atas dollar AS," proyeksinya.

Di sisi dollar AS diperkirakan masih melemah jelang rilis FOMC Minutes pada Rabu (11/10). "Nah, biasanya ditengah penantian yang cukup penting untuk mengetahui arah kebijakan moneter The Fed, kemungkinan pasar akan antisipasi terlebih dahulu," kata Alwi. Hal ini mendorong dollar menurun terhadap yen dan memungkinkan terjadinya profit taking pada dollar AS.

Alwi merekomendasikan sell on strength dengan resistance di kisaran 112,89-113,43-114,06, dan support di kisaran 112,22-111,87-111,02.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini