Paiton menuju Proper Emas, Wakil Ketua DPR RI apresiasi lingkungan PLTU Paiton



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton merupakan salah satu objek vital nasional yang menjadi pemasok listrik terbesar bagi Pulau Jawa dan Bali, yakni kurang lebih sebesar 17 persen dari pasokan listrik.

Sebagai salah satu operator PLTU Paiton, PT Pembangkit Jawa Bali (PJB)  telah dua kali mendapatkan Proper Emas, dan hal itu memang dianggap layak, karena PJB Paiton dinilai baik peran aktifnya dalam menjaga lingkungan alam sekitarnya.

Baca Juga: PLN siap genjot efisiensi untuk menjaga penggunaan batubara di PLTU   Dikutip dari laman dpr.go.id, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam menyebutkan implementasi pelaksanaan Corporate Social Responsibilities (CSR) PLTU Paiton terhadap  lingkungan hidup, maupun lingkungan di sekitar pabrik yang dilakukan oleh  PJB  telah dilakukan dengan baik.


Lingkungan pantai yang ada sangat bagus dan tetap dijaga keindahannya, serta dijadikan objek wisata pantai, yang di dalamnya terdapat coral-coral yang selalu dirawat kelestariannya.

“Biasanya kita melihat industri-industri usaha besar dan strategis yang kita temui seringkali melakukan berbagai pelanggaran-pelanggaran dalam menjalankan usahanya. Namun berbeda dengan yang ada di PLTU Paiton, dimana setelah kita melihat di lapangan, ternyata lingkungannya sangat bagus sekali. Sehingga  layak apabila mendapatkan Proper Emas,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR RI ke PLTU Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (19/7).

Seperti diketahui, Indonesia memiliki  PLTU yang usianya telah mencapai seperempat abad. PLTU tersebut adalah Paiton unit 1 dan 2 dengan kapasitas 2 x 40 megawatt (mw), di Probolinggo, Jatim. PLTU Paiton unit 1 dan 2 dikelola oleh PT. PJB, anak usaha PT. PLN (Persero). Kawasan Paiton memiliki luas sekitar 400 hektar yang diapit Probolinggo dan Situbondo. Kawasan Paiton memiliki sembilan unit pembangkit dengan berbagai macam operator atau pengelola.

Baca Juga: PLTGU Grati siap dibangun, listriknya masuk interkoneksi Jawa-Bali

Meski pembangkit yang menggunakan batu bara sebagai sumber listrik ini sudah berusia tua, namun masih diandalkan untuk sistem kelistrikan Jawa-Bali. Bertahannya PLTU Paiton hingga saat ini karena inovasi yang telah dilakukan.

Inovasi ini berhasil menjadikan Paiton salah satu pembangkit dengan status gangguan terendah di Indonesia, yaitu antara lain melakukan tindakan preventif seperti pemeliharaan peralatan secara berkelanjutan termasuk ketersediaan suku cadang, melakukan pemantauan proses secara terus menerus, dan pemantauan sistem lingkungan, diantaranya adalah dengan menjaga kebersihan air laut.

Dengan langkah-langkah tersebut, PJB Paiton memperoleh Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dua tahun berturut-turut, mulai 2017 dan 2018. Kategori Emas merupakan peringkat tertinggi bagi perusahaan dalam pengelolaan lingkungannya. Selain menjaga lingkungan, sejumlah program unggulan PJB Paiton yang memperoleh Proper Emas adalah pemberdayaan bagi nelayan dan petani.

Baca Juga: Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) siagakan seluruh unit pembangkitnya menjelang Idul Fitri

Sejalan dengan itu, PLN juga terus mengembangkan ratio elektrifikasi Tanah air dengan target hingga 99% pada akhir 2019. Saat ini tingkat ratio elektrifikasi di Jawa Timur adalah 98,39% per Mei 2019 dan ditargetkan mencapai 99,76% di akhir 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini