KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali bertenaga setelah Malaysia menurunkan pajak ekspor. Pemerintah Malaysia baru saja mengumumkan pajak ekspor CPO bulan Januari turun menjadi 5,5% dari sebelumnya 6%. Mengutip Bloomberg, Jumat (15/1) pukul 16.17 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Februari 2018 di Malaysia Derivative Exchange menguat 1,3% ke level RM 2.483 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Harga sempat menyentuh level RM 2.486 per metrik ton. Harga CPO pekan ini menguat 0,2% setelah jatuh selama enam minggu beruntun. "Pasar bereaksi terhadap pengumuman turunnya pajak ekspor dari pemerintah Malaysia," kata David Ng, Ahli Derivatif Philip Futures di Kuala Lumpur, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (15/17). Lebih lanjut, David menyatakan jika pajak yang lebih rendah akan mendukung kenaikan konsumsi dalam jangka pendek. Sementara permintaan CPO masih menunjukkan pelemahan hingga pertengahan Desember ini. Data survei kargo Intertek Testing Services menunjukkan angka ekspor CPO Malaysia periode 1-15 Desember turun 9,6% menjadi 596.862 ton dibanding periode sama bulan sebelumnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pajak ekspor susut, harga CPO Malaysia naik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali bertenaga setelah Malaysia menurunkan pajak ekspor. Pemerintah Malaysia baru saja mengumumkan pajak ekspor CPO bulan Januari turun menjadi 5,5% dari sebelumnya 6%. Mengutip Bloomberg, Jumat (15/1) pukul 16.17 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Februari 2018 di Malaysia Derivative Exchange menguat 1,3% ke level RM 2.483 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Harga sempat menyentuh level RM 2.486 per metrik ton. Harga CPO pekan ini menguat 0,2% setelah jatuh selama enam minggu beruntun. "Pasar bereaksi terhadap pengumuman turunnya pajak ekspor dari pemerintah Malaysia," kata David Ng, Ahli Derivatif Philip Futures di Kuala Lumpur, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (15/17). Lebih lanjut, David menyatakan jika pajak yang lebih rendah akan mendukung kenaikan konsumsi dalam jangka pendek. Sementara permintaan CPO masih menunjukkan pelemahan hingga pertengahan Desember ini. Data survei kargo Intertek Testing Services menunjukkan angka ekspor CPO Malaysia periode 1-15 Desember turun 9,6% menjadi 596.862 ton dibanding periode sama bulan sebelumnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News