KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,4% dinilai sulit tercapai. Sebab, konsumsi rumah tangga yang menjadi kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi belum pulih. Kebijakan perpajakan dituding jadi salah satu biang keladi terhambatnya pemulihan daya beli masyarakat, terutama pada kelompok ekonomi menengah ke atas. Belum normalnya daya beli konsumen terindikasi dari inflasi inti hingga Maret 2018 hanya 0,76%. Nilai tersebut jauh lebih kecil dibandingkan periode sama tahun lalu yang di atas 1%. Inflasi inti jadi tolok ukur yang pas menggambarkan daya beli, karena indeks harga konsumen tersebut diukur dari harga barang yang tidak diatur pemerintah dan bukan barang bergejolak. Hasil kajian Center of Reform on Economics (CORE) terbaru juga menunjukkan, lambatnya pemulihan daya beli masyarakat akibat kebijakan pemerintah yang tak berimbang. "Pemerintah cenderung meningkatkan daya beli di masyarakat bawah melalui percepatan dan peningkatan penyaluran bantuan sosial, sedangkan di masyarakat (berpendapatan) menengah bawah tidak disentuh," kata Muhammad Faisal, Direktur CORE, Selasa (24/4).
Pajak menekan daya beli konsumen atas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,4% dinilai sulit tercapai. Sebab, konsumsi rumah tangga yang menjadi kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi belum pulih. Kebijakan perpajakan dituding jadi salah satu biang keladi terhambatnya pemulihan daya beli masyarakat, terutama pada kelompok ekonomi menengah ke atas. Belum normalnya daya beli konsumen terindikasi dari inflasi inti hingga Maret 2018 hanya 0,76%. Nilai tersebut jauh lebih kecil dibandingkan periode sama tahun lalu yang di atas 1%. Inflasi inti jadi tolok ukur yang pas menggambarkan daya beli, karena indeks harga konsumen tersebut diukur dari harga barang yang tidak diatur pemerintah dan bukan barang bergejolak. Hasil kajian Center of Reform on Economics (CORE) terbaru juga menunjukkan, lambatnya pemulihan daya beli masyarakat akibat kebijakan pemerintah yang tak berimbang. "Pemerintah cenderung meningkatkan daya beli di masyarakat bawah melalui percepatan dan peningkatan penyaluran bantuan sosial, sedangkan di masyarakat (berpendapatan) menengah bawah tidak disentuh," kata Muhammad Faisal, Direktur CORE, Selasa (24/4).