KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah orang yang digadang-gadang bakal menjadi menteri di kabinetnya mendatang, pada Senin (14/10/2024). Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Kontan.co.id, setidaknya sudah ada 30 nama calon menteri yang dipanggil Prabowo ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan.
Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan bahwa penunjukan nama-nama calon menteri oleh Presiden terpilih Prabowo menjadi perhatian penting bagi pelaku pasar.
Pelaku pasar umumnya berharap agar kabinet yang dibentuk memiliki sosok-sosok yang ahli di bidangnya, terlepas dari apakah mereka berasal dari latar belakang politik atau profesional. Harapan akan adanya zaken kabinet, yakni kabinet yang diisi oleh teknokrat yang berkompeten di bidang masing-masing sering kali dianggap ideal karena diyakini dapat membawa kebijakan yang lebih efektif dan berbasis data.
Baca Juga: Menanti Menteri Bidang Ekonomi Prabowi Subianto, Ini Kata Bankir Namun, pelaku pasar juga realistis bahwa dalam politik, tidak semua menteri harus berasal dari kalangan teknokrat. "Selama calon tersebut memiliki rekam jejak yang baik dan komitmen terhadap reformasi ekonomi, latar belakang politik bukan menjadi masalah utama," ujar Hendra kepada Kontan, Senin (14/10). Hendra juga menerangkan bahwa para analis biasanya mencermati profil individu yang ditunjuk untuk menentukan seberapa besar dampak kebijakan mereka terhadap perekonomian dan pasar modal. Jika para calon Menteri memiliki rekam jejak yang mumpuni, baik dalam pemerintahan maupun sektor bisnis, maka ini cenderung memberikan sentimen positif di pasar. "Pasar menginginkan kestabilan serta keberlanjutan kebijakan yang pro investasi dan berfokus pada pertumbuhan ekonomi," terangnya. Pelaku pasar berharap kabinet Prabowo dapat segera bekerja dengan baik dan cepat dalam mengatasi berbagai tantangan ekonomi, termasuk memperkuat investasi, menciptakan lapangan kerja, serta menjaga stabilitas fiskal. "Kabinet yang solid dan responsif akan menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan investor dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi," jelasnya. Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy menekankan bahwa kabinet yang lebih banyak diisi oleh profesional akan lebih disukai oleh pasar.
Baca Juga: Sri Mulyani Diminta Jadi Menteri Keuangan di Pemerintahan Prabowo "Semakin banyak profesional mestinya semakin pasar menyukai dan menyambut, karena kalau terafiliasi partai politik (parpol) kan berpikirnya lebih banyak ke untung-rugi buat parpol atau kelompoknya dan juga bertanggung jawab ke ketua umumnya selain ke Presiden," terang Budi kepada Kontan, Senin (14/10).
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menerangkan bahwa kabinet mendatang perlu menjaga stabilitas politik dan keamanan yang bertujuan memberikan rasa nyaman bagi investor untuk berinvestasi. Nafan melihat pembentukan kabinet bisa saja diisi oleh kalangan akademisi, militer maupun kalangan partai politik. Namun, yang terpenting ialah sinergi dalam mewujudkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi. "Paling penting adalah sinergi dalam mewujudkan kebijakan
pro-growth, pro-jobs, dan
pro-environment. Biasanya pertumbuhan ekonomi yang stabil ini bisa terefleksikan dari IHSG yang
all time high," kata Nafan kepada Kontan, Senin (14/10). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari