Pakai e-procurement, PTPN III bisa hemat dana 15%



Jakarta. PTPN III Holding (Persero) memproyeksikan penerapan sistem pengadaan elektronik (e-procurement) di seluruh anak usaha dapat meningkatkan efisiensi pengadaan barang dan jasa hingga 15%. PTPN III sudah menggunakan sistem pengadaan elektronik sejak 1 September 2016.

"Melalui penerapan sistem e-procurement, seluruh pengadaan barang dan jasa PTPN I hingga PTPN XIV akan terintegrasi, karena seluruh PTPN akan menggunakan aplikasi yang sama, sehingga akan diperoleh harga terbaik dan pengawasannya bisa dilakukan bersama-sama," kata Direktur Human Capital Management dan Umum PTPN III Holding Seger Budiarjo, di Jakarta, Senin.

Implementasi e-procurement di lingkup PTPN dilaksanakan berdasarkan Peraturan Direksi No 3.00/PER/42/2016 tanggal 31 Agustus 2016 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik pada PTPN III dan PT Perkebunan Nusantara I, II, IV s/d XIV.


Dalam sistem aplikasi e-procurement ini, seluruh pengadaan barang dan jasa PTPN I hingga PTPN XIV akan menggunakan kode barang dan jasa yang seragam. Selain itu, dengan pengadaan barang dan jasa secara terintegrasi, volume pengadaan dilaksanakan secara partai besar sehingga PTPN memiliki posisi tawar yang lebih baik dengan mutu dan kualifikasi vendor terbaik.

"Pelaksanaan e-procurement merupakan bagian dari good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang bersih yang dilakukan PTPN III Holding dan seluruh PTPN," ujar Seger.

Ia menjelaskan, sebelumnya beberapa PTPN belum pernah menerapkan sistem e-procurement. Meskipun ada beberapa PTPN lainnya telah menerapkan sistem e-procurement, namun dengan batasan nilai nominal pengadaan barang dan jasa yang berbeda-beda.

"Dengan sistem e-procurement terintegrasi ini, seluruhnya diseragamkan," katanya.

Saat ini, menurut Seger Budiarjo, terdapat 1.670 vendor yang telah tercatat sebagai rekanan PTPN I hingga PTPN XIV. Diharapkan, dengan sistem e-procurement, vendor yang tercatat akan semakin bertambah. Hal ini mengingat sebelum 1 September 2016, baru 5 PTPN yang memiliki sistem pengadaan e-procurement dengan nilai penghematan yang berhasil diperoleh mencapai Rp6 miliar.

"Nantinya, dengan e-procurement terintegrasi, efisiensi yang bisa diperoleh akan lebih besar lagi," jelasnya.

PTPN III Holding sudah mulai melakukan pengadaan pupuk secara terintegrasi. Pengadaan pupuk secara terintegrasi dapat menimbulkan efisiensi dan harga terbaik mengingat selama ini pupuk berkontribusi 40%-60% terhadap komponen biaya produksi PTPN, selain bahan bakar dan pestisida.

Penerapan e-procurement ini merupakan bagian dari transformasi yang dilakukan PTPN III Holding bagi seluruh PTPN guna mewujudkan transparansi, efisiensi, dan pengendalian biaya serta peningkatan kinerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto