KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pasar Soponyono, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, pada Jumat, 6 September 2024, menjadi momen yang tak hanya berfokus pada pemantauan harga bahan pokok, tetapi juga membawa cerita emosional dengan pamitan langsung kepada warga Surabaya. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi yang ditemani oleh Ibu Iriana Joko Widodo, menyapa para pedagang dan masyarakat sambil menyampaikan pesan perpisahan terkait masa jabatannya yang akan segera berakhir.
Memantau Harga Bahan Pokok di Pasar Soponyono
Seperti kebiasaan yang sering dilakukan oleh Presiden Jokowi, kunjungannya ke pasar kali ini bertujuan untuk mengecek stabilitas harga bahan pokok di Pasar Soponyono. Presiden secara langsung mengamati harga-harga berbagai komoditas utama yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Presiden menyebutkan beberapa harga bahan pokok yang ia periksa, seperti harga bawang merah yang berada di angka Rp25.000 per kilogram, serta telur ayam yang berkisar antara Rp24.000 hingga Rp25.000 per kilogram.
Baca Juga: Istana: Pramono Anung Ajukan Pengunduran Diri dari Seskab per 22 September 2024 Ia juga menyoroti harga bawang putih yang sedikit lebih tinggi, yakni sekitar Rp45.000 per kilogram. Namun secara keseluruhan, Presiden menilai bahwa harga-harga bahan pokok di pasar masih dalam kondisi stabil. “Kita patut bersyukur, harga-harga bahan pokok di Pasar Soponyono ini saya lihat masih dalam kondisi baik dan stabil. Beberapa memang ada yang sedikit tinggi seperti bawang putih, tetapi secara umum tidak ada lonjakan harga yang signifikan,” ujar Presiden Jokowi kepada warga dan awak media di lokasi.
Pamitan Presiden Joko Widodo kepada Warga
Yang menjadi sorotan utama dalam kunjungan ini adalah ketika Presiden Joko Widodo menyampaikan pamitan kepada warga. Setelah selesai berkeliling pasar, Presiden tiba-tiba naik ke sebuah tangga di area luar pasar, mengambil megafon yang diberikan oleh ajudannya, dan menyapa warga yang telah berkerumun di sekitarnya. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa masa jabatannya akan segera berakhir pada 20 Oktober 2024, dan ia secara khusus meminta izin kepada warga untuk pamit dan memohon maaf atas segala kekurangan selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. “Terakhir, karena nanti bulan depan tanggal 20 Oktober saya purnatugas, saya mohon pamit. Saya ingin mohon pamit dan mohon maaf, pangapunten kalau ada hal-hal yang kurang berkenan di hati Bapak, Ibu semuanya,” kata Presiden dengan nada yang penuh rasa terima kasih dan hormat.
Baca Juga: Soal Perpindahan ASN ke IKN, Presiden Jokowi: Tidak Segampang yang Kita Bayangkan 10 Tahun Kepemimpinan Presiden Joko Widodo
Kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama dua periode membawa banyak perubahan dan capaian bagi Indonesia. Dimulai pada 20 Oktober 2014, saat ia pertama kali terpilih menjadi Presiden bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jokowi membawa visi perubahan untuk membangun Indonesia yang lebih maju. Selama periode pertama pemerintahannya, ia berfokus pada pembangunan infrastruktur besar-besaran, peningkatan kualitas pelayanan publik, serta percepatan program-program sosial. Pada Pilpres 2019, Presiden Jokowi kembali terpilih untuk masa jabatannya yang kedua bersama Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin. Mereka dilantik pada 20 Oktober 2019, dengan agenda pembangunan yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia, peningkatan daya saing ekonomi, serta penguatan birokrasi yang efektif. Dengan berakhirnya masa jabatan kedua pada 20 Oktober 2024, Jokowi akan meninggalkan posisinya sebagai Presiden, namun warisannya sebagai pemimpin yang fokus pada pembangunan dan reformasi akan terus dikenang oleh masyarakat Indonesia.
Warisan Kepemimpinan Jokowi bagi Indonesia
Selama 10 tahun kepemimpinannya, Presiden Jokowi telah mencatatkan berbagai pencapaian penting bagi Indonesia. Beberapa di antaranya termasuk proyek infrastruktur seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, dan pembangunan jalur kereta api yang tersebar di berbagai wilayah. Selain itu, Jokowi juga berhasil memperkuat konektivitas digital dan mendorong pengembangan industri berbasis teknologi di Indonesia.
Baca Juga: Sampaikan Dukacita, Jokowi: Faisal Basri Ekonom yang Kritis dan Detail Program-program sosial seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Prakerja juga menjadi bagian dari warisan Jokowi yang berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara langsung. Peningkatan layanan kesehatan, pendidikan, serta akses terhadap lapangan pekerjaan merupakan fokus yang selalu dipegang teguh oleh Presiden. Namun demikian, Jokowi juga mengakui bahwa selama masa kepemimpinannya, tidak semua hal berjalan sempurna. Oleh karena itu, dalam pidato pamitannya, Jokowi menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia jika ada hal-hal yang dirasa belum sepenuhnya terealisasi atau jika terdapat kebijakan yang tidak sesuai harapan.
Pamitan dengan Harapan yang Tinggi
Kunjungan Presiden Jokowi ke Pasar Soponyono di Surabaya menandai salah satu momen emosional dalam masa akhir jabatannya. Kepada warga yang menyambutnya dengan antusias, Jokowi meninggalkan pesan pamit dengan hati yang penuh rasa syukur atas dukungan yang diberikan selama masa kepemimpinannya. Warga Surabaya yang hadir dalam acara tersebut tampak terharu mendengar pidato pamitan Presiden. Keberadaan Jokowi yang dikenal sebagai pemimpin yang merakyat, dekat dengan masyarakat, dan selalu berupaya memberikan yang terbaik bagi Indonesia, membuat momen ini sangat bermakna bagi mereka. Dengan semangat baru, Indonesia akan melangkah menuju era kepemimpinan yang baru, namun warisan Presiden Joko Widodo akan terus memberikan inspirasi bagi generasi selanjutnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .