KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat akan mengambil pendekatan yang jauh lebih sipil dan berdasarkan konsensus untuk hubungan internasional di bawah kepresidenan Joe Biden. Hal ini termasuk soal posisi AS di Laut China Selatan. Meski demikian, menurut para analis, retorika anti-China yang "eksentrik" dan "tidak stabil" akan hilang. “Mengingat latar belakang Biden (sebagai anggota parlemen veteran), kami akan melihat lebih banyak orang yang dilibatkan untuk menangani masalah di seluruh dunia,” kata Profesor Jay Batongbacal, direktur Institut Urusan Maritim dan Hukum Laut Universitas Filipina, di virtual forum pada hari Senin yang diselenggarakan oleh Asosiasi Koresponden Asing Filipina seperti yang dikutip South China Morning Post. Sementara itu, Pengamat Spesialis Asia Tenggara Carl Thayer, yang juga berbicara di acara tersebut, mengatakan akan ada sedikit tekanan pada negara-negara kawasan untuk memihak di tengah ketegangan AS-China.
Pakar: Joe Biden tidak akan melunakkan sikap AS di Laut China Selatan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat akan mengambil pendekatan yang jauh lebih sipil dan berdasarkan konsensus untuk hubungan internasional di bawah kepresidenan Joe Biden. Hal ini termasuk soal posisi AS di Laut China Selatan. Meski demikian, menurut para analis, retorika anti-China yang "eksentrik" dan "tidak stabil" akan hilang. “Mengingat latar belakang Biden (sebagai anggota parlemen veteran), kami akan melihat lebih banyak orang yang dilibatkan untuk menangani masalah di seluruh dunia,” kata Profesor Jay Batongbacal, direktur Institut Urusan Maritim dan Hukum Laut Universitas Filipina, di virtual forum pada hari Senin yang diselenggarakan oleh Asosiasi Koresponden Asing Filipina seperti yang dikutip South China Morning Post. Sementara itu, Pengamat Spesialis Asia Tenggara Carl Thayer, yang juga berbicara di acara tersebut, mengatakan akan ada sedikit tekanan pada negara-negara kawasan untuk memihak di tengah ketegangan AS-China.