KONTAN.CO.ID - BEIJING. Dalam beberapa bulan terakhir, situasi di Laut China Selatan terus memanas. Menurut pakar keamanan regional China, Beijing perlu menilai kembali strateginya di Laut China Selatan karena hubungan dengan Washington sudah rusak parah dan jalur air yang disengketakan kemungkinan akan menjadi titik nyala dan kritis. Melansir South China Morning Post, menurut Chen Xiangmiao, seorang peneliti asosiasi dengan National Institute for South China, saat penentu kebijakan akan mencari skenario yang berbeda untuk pertikaian yang berlarut-larut antara kedua negara adidaya di kawasan itu, mengelola ketegangan dengan tetangga-tetangga Asia Tenggara adalah tugas utama bagi Beijing. "Jika ada bentrokan maritim dengan Vietnam, Malaysia atau Filipina, AS akan memiliki alasan untuk turun tangan, dan itu dapat memicu konflik militer langsung antara China dan AS," kata Chen.
Pakar: Laut China Selatan bisa jadi titik kritis yang mengarah ke bentrokan militer
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Dalam beberapa bulan terakhir, situasi di Laut China Selatan terus memanas. Menurut pakar keamanan regional China, Beijing perlu menilai kembali strateginya di Laut China Selatan karena hubungan dengan Washington sudah rusak parah dan jalur air yang disengketakan kemungkinan akan menjadi titik nyala dan kritis. Melansir South China Morning Post, menurut Chen Xiangmiao, seorang peneliti asosiasi dengan National Institute for South China, saat penentu kebijakan akan mencari skenario yang berbeda untuk pertikaian yang berlarut-larut antara kedua negara adidaya di kawasan itu, mengelola ketegangan dengan tetangga-tetangga Asia Tenggara adalah tugas utama bagi Beijing. "Jika ada bentrokan maritim dengan Vietnam, Malaysia atau Filipina, AS akan memiliki alasan untuk turun tangan, dan itu dapat memicu konflik militer langsung antara China dan AS," kata Chen.