KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Seorang pakar kesehatan masyarakat terkemuka AS sebelumnya memperingatkan bahwa skenario virus corona terburuk India dapat melihat 60% dari 1,35 miliar penduduknya, atau 800 juta orang, akan terinfeksi corona. Namun, dia telah merevisi angka ini menjadi angka yang lebih rendah mengingat langkah-langkah seperti penguncian di beberapa negara bagian sudah dilakukan. Melansir South China Morning Post, Dr Ramanan Laxminarayan, direktur Pusat Dinamika Penyakit, Ekonomi dan Kebijakan AS, mengatakan ia telah merevisi angka skenario terburuknya menjadi angka infeksi 20% atau 300 juta pasien. Ini dapat diartikan juga dua dari sepuluh warga India terinfeksi corona. Dia mempertahankan sebagian besar infeksi ini akan menjadi "sangat ringan". “Pemodelan ini didasarkan pada bagaimana penularan virus di India. Jika sama menularnya seperti di Italia dan Iran, kami melihat angka 60%. Jika sama menularnya seperti di beberapa negara lain, kami melihat 20%," demikian peringatan Laxminarayan, seraya menambahkan India tidak berbeda posisi dengan AS atau Inggris, di mana proyeksi suram serupa telah dibuat.
Pakar: Skenario terburuk India, 2 dari 10 warga terfeksi virus corona
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Seorang pakar kesehatan masyarakat terkemuka AS sebelumnya memperingatkan bahwa skenario virus corona terburuk India dapat melihat 60% dari 1,35 miliar penduduknya, atau 800 juta orang, akan terinfeksi corona. Namun, dia telah merevisi angka ini menjadi angka yang lebih rendah mengingat langkah-langkah seperti penguncian di beberapa negara bagian sudah dilakukan. Melansir South China Morning Post, Dr Ramanan Laxminarayan, direktur Pusat Dinamika Penyakit, Ekonomi dan Kebijakan AS, mengatakan ia telah merevisi angka skenario terburuknya menjadi angka infeksi 20% atau 300 juta pasien. Ini dapat diartikan juga dua dari sepuluh warga India terinfeksi corona. Dia mempertahankan sebagian besar infeksi ini akan menjadi "sangat ringan". “Pemodelan ini didasarkan pada bagaimana penularan virus di India. Jika sama menularnya seperti di Italia dan Iran, kami melihat angka 60%. Jika sama menularnya seperti di beberapa negara lain, kami melihat 20%," demikian peringatan Laxminarayan, seraya menambahkan India tidak berbeda posisi dengan AS atau Inggris, di mana proyeksi suram serupa telah dibuat.