Paket kebijakan diminta sasar ketenagakerjaan



JAKARTA. Presiden Joko Widodo telah menerbitkan 13 paket kebijakan sejak Agustus tahun lalu hingga saat ini. Meski lebih dari selusin, paket kebijakan tersebut dinilai belum menyeluruh.

Ekonom senior Universitas Katolik Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko mengatakan, pemerintah masih perlu memerhatikan isu lainnya dalam paket kebijakan, salah satunya isu ketenagakerjaan. Sebab meski paket kebijakan telah dikeluarkan pemerintah, peringkat daya saing Indonesia justru mengalami penurunan menjadi 41 dari sebelumnya 37.

Tak hanya itu, ia juga melihat bahwa paket kebijakan saat ini belum menyasar pada seluruh sektor substansial, misalnya kesehatan.


"Mungkin arah yang perlu diorientasikan adalah sektor-sektor ini. Akan tetapi sektor-sektor ini juga tidak bisa cepat dilakukan," kata dia.

Oleh karena itu, diperlukan regulasi-regulasi tambahan untuk mengakselerasi reformasi struktural.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia