JAKARTA. Ditengah pelemahan perekonomian dunia, banyak industri dalam negeri terkena dampaknya. Walhasil, dengan alasan efisiensi perusahaan keputusan untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kerap dilontarkan oleh kalangan industri khususnya yang berbasis padat karya. Pemerintahpun berusaha sekuat tenaga dan untuk mendorong industri padat karya di dalam negeri dapat bertahan dan meminimalisir adanya PHK tersebut. Meski masih belum terlihat hasilnya, setidaknya ada harapan dari kalangan pengusaha atas beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah berupa insentif. Beberapa kebijakan dalam paket kebijakan ekonomi yang memberikan keringan bagi sektor industri tersebut antara lain tercantum dalam Paket Kebijakan Ekonomi Tahap III yang menurunkan harga solar Rp 200 per liter baik untuk solar bersubsidi ataupun non subsidi.
Paket kebijakan menengahi pengusaha dan buruh
JAKARTA. Ditengah pelemahan perekonomian dunia, banyak industri dalam negeri terkena dampaknya. Walhasil, dengan alasan efisiensi perusahaan keputusan untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kerap dilontarkan oleh kalangan industri khususnya yang berbasis padat karya. Pemerintahpun berusaha sekuat tenaga dan untuk mendorong industri padat karya di dalam negeri dapat bertahan dan meminimalisir adanya PHK tersebut. Meski masih belum terlihat hasilnya, setidaknya ada harapan dari kalangan pengusaha atas beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah berupa insentif. Beberapa kebijakan dalam paket kebijakan ekonomi yang memberikan keringan bagi sektor industri tersebut antara lain tercantum dalam Paket Kebijakan Ekonomi Tahap III yang menurunkan harga solar Rp 200 per liter baik untuk solar bersubsidi ataupun non subsidi.