Jakarta. Bank Indonesia (BI) ikut mengambil bagian dalam paket kebijakan ekonomi (September 1) yang digulirkan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang saat ini tengah menghadapi tekanan. Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo menjelaskan, ada lima paket yang dijalankan BI selaku otoritas moneter terkait dengan upaya pemerintah untuk mendorong perekonomian. Lima paket itu adalah memperkuat pengendalian inflasi dari sisi suplai, menguatkan stabilisasi rupiah, pengelolaan likuiditas rupiah, memperkuat suplai dan permintaan valuta asing, serta memperdalam pasar uang.
"Untuk inflasi, kami akan memperkuat TPI (Tim Pengendali Inflasi) dan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah). Kami juga akan memperkuat kerja sama antara bank sentral, pemerintah, dan pemerintah daerah," kata Agus, Rabu (9/9/2015). Berkaitan dengan stabilisasi rupiah, BI akan menjaga kepercayaan pasar terhadap nilai tukar rupiah dan pasar surat utang. Untuk yang berhubungan dengan upaya pengelolaan likuiditas rupiah, BI akan melakukan lelang reverse repo SUN dari variable rate tender (tender suku bunga mengambang) menjadi fixed rate tender (tender suku bunga tetap). BI juga mengubah mekanisme lelang sertifikat deposito Bank Indonesia (SDBI) dari tender dengan suku bunga mengambang menjadi dengan suku bunga tetap, serta menyesuaikan penetapan harga SDBI serta SDBI tenor 6 bulan.