Paket Stimulus Australia A$ 10,4 Miliar Tak Akan Picu Inflasi



MELBOURNE. Deputi Perdana Menteri Australia Julia Gillard optimis, paket ekonomi stimulus senilai A$ 10,4 miliar atau US$ 7,2 miliar tidak akan memicu kenaikan inflasi.

Asal tahu saja, tingkat inflasi Australia semakin menjadi-jadi pada kuartal II lalu, dan merupakan pertumbuhan inflasi tercepat dalam dua tahun terakhir. Pada saat yang bersamaan, perekonomian juga semakin melambat di mana pertumbuhannya hanya mencapai 0,3% dari kuartal I lalu.

“Kami tidak percaya bahwa paket ini bakal memicu inflasi. Sebaliknya, paket ekonomi ini sangat terkait dengan pertumbuhan ekonomi pada masa sulit,” jelas Gillard dalam sebuah interview dengan Melbourne Radio 3AW, hari ini. Dia juga mengatakan, pemerintah akan berupaya untuk terus mendukung sistem finansial Negeri Kanguru itu. “Tantangan yang ada di hadapan kita saat ini adalah perlambatan pertumbuhan,” imbuhnya. 


Dari dana yang telah disiapkan itu, sekitar A$ 4,8 miliar dialokasikan untuk penduduk usia lanjut, A$ 3,9 miliar ditujukan untuk keluarga dan A$ 1,5 miliar untuk pembayaran pembeli rumah pertama. Tujuan digelontorkannya dana ini untuk meningkatkan konsumsi dan investasi seiring dengan terjadinya krisis finansial yang menurunkan tingkat pekerja dan perekonomian.

Anggaran yang bakal dikucurkan mulai 8 Desember mendatang tersebut, akan memangkas separuh dari budget surplus 2008-2009 yang pada pada Mei lalu diprediksi mencapai A$ 21,7 miliar. Meski demikian, Gillard meyakinkan, “Surplus yang tersisa masih lebih dari cukup.”

Catatan saja, pada Mei lalu, Pemerintah Australia memprediksi surplus neraca negeri itu pada 2009-2010 bakal mencapai A$ 19,7 miliar dan A$ 19 miliar pada tahun berikutnya.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie