Paket Stimulus China Angkat Bursa Asia ke Zona Hijau pada Selasa (11/7)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Indeks saham di Asia sore ini, Selasa (11/7), ditutup naik. Menurut tim riset Phillip Sekuritas, kenaikan ini didorong oleh langkah Pemerintah China untuk membantu sektor properti yang sedang berada dalam kesulitan ditambah lagi dengan janji Pemerintah China untuk segera menluncurkan paket stimulus ekonomi.

Pemerintah China belakangan ini memang berada di bawah tekanan hebat untuk mengumumkan kebijakan yang pro pertumbuhan. Hal ini menyusul serangkaian rilis data ekonomi yang memperlihatkan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 mulai kehabisan tenaga.

Namun, para pakar ekonomi memperingatkan adanya keterbatasan dalam jumlah stimulus yang dapat diberikan oleh Pemerintah China, mengingat besarnya beban utang Pemerintah Daerah dan keinginan pimpinan nasional untuk bergeser dari model pembangunan yang terlalu bertumpu pada investasi.


Baca Juga: Bursa Asia Kompak Menguat di Pagi Ini (11/7), Terdorong Penguatan Wall Street

Pada hari Senin (10/7), bank sentral China atau People’s Bank of China (PBOC) dan National Financial Regulatory Administration mengeluarkan pernyataan bersama mendesak industri perbankan dan institusi keuangan lain untuk memberikan keringanan bagi perusahaan pengembang properti.  Keringanan ini berupa menegosiasi ulang jatuh tempo pinjaman dengan tujuan untuk memastikan rumah yang sedang dalam pengerjaan konstruksi dapat diserahkan ke konsumen atau pembeli.

Sejumlah pinjaman yang belum dilunasi, termasuk pinjaman perwalian (trust loan) yang jatuh tempo di akhir 2024, akan diberikan tambahan waktu satu tahun untuk pelunasan.

Sebelumnya, persyaratan lunak hanya diberikan untuk pinjaman yang akan jatuh tempo bulan Mei 2023 sebagai bagian dari rencana berisi 16 poin yang di umumkan akhir tahun lalu.

Pada hari ini, surat kabar bisnis milik Pemerintah China mengabarkan akan ada banyak pengumuman dan kebijakan yang segera diluncurkan untuk menopang kepercayaan dunia usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi