Paket Stimulus China Digerojokkan, Dow Jones Terpeleset



NEW YORK. Saham-saham AS terjungkal seiring dengan perkiraan yang memburuk dari perusahaan-perusahaan Goldman Sachs Group Inc. hingga Google Inc. Ditambah lagi, saham AS semakin suram oleh paket stimulus China sebesar US$ 586 miliar dan janji dari negara terbesar di dunia itu untuk menyurung pertumbuhan perekonomian. Goldman tersungkur 8,5% setelah Barclays PLC mengatakan bahwa pasar saham yang merosot kemungkinan besar bisa menggiring perusahaan bakal kembali kehilangan nilai sahamnya di kuartal pertama sejak go public. General Motors Corp., yang minggu lalu mengatakan kehabisan dana segar, kehilangan hampir seluruh nilainya sepanjang satu kuartal setelah Deutsche Bank AG bilang bahwa saham pabrikan otomotif ini kemungkinan menuju nol. Sementara itu, Google Inc., penjual iklan online terbesar, harus rela menerima kemerosotan ke level yang kian ciut sepanjang tiga tahun dan laba di kuartal keempat akan mandek. "Pasar sesungguhnya tidak punya pegangan selama durasi resesi yang mendalam," kata John Wilson, co-director equity strategy Morgan Keegan. "Masih ada ketakutan di luar sana," imbuhnya. S&P 500 Index harus melompat turun sebesar 1,3% ke level 919,21, mempertajam ketergelincirannya minggu lalu sebesar 3,9%. Dow Jones Industrial Average juga harus ikhlas membuang 73,27 poin atau 0,8% menjadi 8.870,54. Sedangkan Nasdaq Composite Index terpeleset 1,9% menjadi 1.616,74. "Stimulus China akan menyokong pertumbuhan jangka menengah, tetapi kami mengharapkan perlambatan untuk jangka waktu sekarang ini," kata RBC Capital Markets strategist Nick Chamie. Presiden terpilih Baracak Obama kemungkinan mewarisi resesi terburuk AS sejak tahun 1982, menurut perkiraan para ekonom, dan menekan Demokrat untuk segera menyusun respons dan memilih tim perekonomiannya. Asal tahu saja, S&P 500 telah kehilangan 38% tahun ini.

Editor: