KONTAN.CO.ID - Angkatan Udara Pakistan pada hari Kamis (18/1) melancarkan serangan udara balasan ke wilayah Iran. Serangan tersebut dilaporkan menewaskan tujuh orang. Mengutip
AP News, Kementerian Luar Negeri Pakistan menggambarkan serangan mereka sebagai rangkaian serangan militer presisi yang terkoordinasi dan ditargetkan secara khusus. Pihak kementerian juga menjelaskan bahwa serangan tersebut menargetkan basis aktivitas teroris.
Baca Juga: Iran Menyerang Target di Irak, Diduga Markas Mossad "Tindakan pagi ini diambil berdasarkan informasi intelijen yang kredibel mengenai kemungkinan terjadinya aktivitas teroris skala besar," tulis Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam pernyataannya. Risiko eskalasi konflik semakin meningkat karena militer Iran akan memulai latihan pertahanan udara tahunannya pada hari Kamis, yang direncanakan berlangsung dari pelabuhan Chabahar dekat Pakistan hingga Irak. Latihan militer bertajuk Velayat 1402 tersebut akan mencakup tembakan langsung dari pesawat terbang, drone, dan sistem pertahanan udara.
Baca Juga: Serangan Iran ke Pakistan Menewaskan Dua Anak-Anak Kemerdekaan Baluchistan
Beberapa kelompok pemberontak memang beroperasi di Iran dan Pakistan, termasuk kelompok separatis Sunni Jaish al-Adl yang menjadi sasaran Iran dalam serangannya ke Pakistan beberapa waktu lalu.
Kelompok-kelompok tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu memerdekakan wilayah Baluchistan untuk etnis Baluch di Afghanistan, Iran dan Pakistan. Provinsi Baluchistan di Pakistan, serta provinsi tetangganya, Sistan, dan Baluchestan di Iran, telah menghadapi pemberontakan skala kecil yang dilakukan oleh kelompok nasionalis Baluchistan selama lebih dari dua dekade. Iran dan Pakistan berbagi perbatasan sepanjang 900 kilometer, yang sebagian besar tidak tersentuh hukum. Kawasan inilah yang menjadi tempat para penyelundup dan militan dengan bebas melintasi kedua negara. Rute ini juga merupakan kunci pengiriman opium global yang keluar dari Afghanistan.