Pakta integritas demi menjaga harga pangan



JAKARTA. Instruksi Presiden Joko Widodo agar harga pangan jelang Ramadhan dan Lebaran tak melonjak langsung mendapat respons Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Wasit persaingan usaha ini menggandeng sembilan asosiasi pelaku usaha untuk memonitor distribusi pangan demiĀ  mencegah terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

Ketua KPPU Muhammad Syarkawi Rauf mengatakan, tujuan kerjasama ini untuk mengidentifikasi akar permasalahan yang melatarbelakangi adanya fluktuasi harga komoditas pangan menjelang hari raya besar keagamaan.

Fluktuasi harga yang berada dalam radar KPPU antara lain beras, minyak goreng, bawang merah, daging ayam, daging sapi, telur ayam, cabai, gula, dan terigu. "KPPU meminta agar setiap asosiasi berkomitmen terhadap pakta integritas anti-praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat," ujar Syarkawi, Rabu (11/5).


Untuk itu, KPPU meminta agar para asosiasi ini memberikan penyuluhan kepada para pelaku usaha di tiap komoditas pangan tentang persaingan bisnis tidak sehat. Selain itu, KPPU meminta agar asosiasi tidak melakukan dan memfasilitasi segala bentuk perjanjian, kegiatan dan penyalahgunaan posisi dominan yang dapat berdampak pada terjadinya monopoli dan kenaikan harga di lapangan.

Syarkawi bilang, KPPU berharap dapat bekerja lebih dekat dengan asosiasi sehingga dapat mencegah praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dan harga pangan bisa terkendali.

Atas niat KPPU itu, beberapa asosiasi mendukung adanya pakta integritas tersebut. Ketua Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU) Krissantono mengaku siap menjalankan apa yang diminta oleh KPPU untuk menjaga stabilitas harga pangan menjelang bulan Ramadhan.

Menurutnya, untuk menertibkan pelaku usaha melalui asosiasi seperti GPPU adalah langkah yang sangat mudah. Tapi, dia mengingatkan pada pemerintah dan KPPU untuk juga memantau aktivitas di pasar yang berada di luar kewenangan asosiasi.

Menurut Krissantono, kondisi pasar kerap sulit diatur sehingga harga pangan di pasar tidak ditentukan produsen tapi gejolak pasar. Hal ini sering dilakukan oknum pedagang.

Makanya, dari sembilan asosiasi ini, terdapat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia yang juga akan melakukan pemantauan jika ada spekulasi harga yang dilakukan para pedagang di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini