JAKARTA. Rupanya, para calon kepala dan wakil kepala daerah belum sepenuhnya menganggap penting pakta integritas pemilihan kepala daerah (pilkada) jujur dan bersih yang digelar Badan Pengawas Pemilu. Tengok saja, Bawaslu mengundang 544 pasangan calon dari 105 kabupaten/kota dan 6 provinsi. Namun, yang bersedia hadir hanya 246 calon saja. Bahkan, pada saat acara berlangsung, Sekretaris Bawaslu, Gunawan Suswantoro mengungkapkan pasangan calon yang hadir hanya 209 pasangan. Tampaknya, para pasangan calon yang tidak hadir itu menenganggap pakta integritas itu tidak mengikat. Sebab, Bawaslu sendiri menyatakan pakta integritas ini adalah sebuah komitmen moral kepada masyarakat pemilih, bangsa, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa. Meski demikian, Bawaslu menghargai para pasangan calon kepala dan wakil kepala daerah yang ikut menandatangani pakta integritas itu. "Bawaslu akan mempublikasikan secara luas nama nama calon yang bersedia hadir dan menandatangani pakta integritas," ujar anggota Bawaslu Wahidah Suaib, Selasa (18/5).
Pakta Integritas Pilkada 2010 Kurang Peminat
JAKARTA. Rupanya, para calon kepala dan wakil kepala daerah belum sepenuhnya menganggap penting pakta integritas pemilihan kepala daerah (pilkada) jujur dan bersih yang digelar Badan Pengawas Pemilu. Tengok saja, Bawaslu mengundang 544 pasangan calon dari 105 kabupaten/kota dan 6 provinsi. Namun, yang bersedia hadir hanya 246 calon saja. Bahkan, pada saat acara berlangsung, Sekretaris Bawaslu, Gunawan Suswantoro mengungkapkan pasangan calon yang hadir hanya 209 pasangan. Tampaknya, para pasangan calon yang tidak hadir itu menenganggap pakta integritas itu tidak mengikat. Sebab, Bawaslu sendiri menyatakan pakta integritas ini adalah sebuah komitmen moral kepada masyarakat pemilih, bangsa, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa. Meski demikian, Bawaslu menghargai para pasangan calon kepala dan wakil kepala daerah yang ikut menandatangani pakta integritas itu. "Bawaslu akan mempublikasikan secara luas nama nama calon yang bersedia hadir dan menandatangani pakta integritas," ujar anggota Bawaslu Wahidah Suaib, Selasa (18/5).