Pakuwon hidupkan proyek perkantoran



JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk mengendus pemulihan pasar perkantoran. Makanya, mereka percaya diri menjadwal dua proyek yang sebelumnya tertunda pada semester II 2017. Keduanya adalah Office Tower III di Kota Kasablanka, Jakarta dan Office Tower Tunjungan Plaza (TP) 6 Surabaya di Surabaya, Jawa Timur.

Namun, Pakuwon tetap selektif memilih lokasi pembangunan perkantoran. Sebab, secara umum, pasar perkantoran masih kelebihan pasokan. Menurut mereka, perkantoran di kawasan terpadu atawa mixed use masih menjanjikan.

Berangkat dari catatan Pakuwon, tingkat keterisian alias okupansi perkantoran mereka di kawasan mixed use lebih dari atas 90%. "Kebutuhanya masih ada, makanya kami akan luncurkan dua kantor tahun ini, " kata Ivy Wong, Direktur PT Pakuwon Jati Tbk, Minggu (7/5).


Dari dua rencana proyek perkantoran tadi, proyek di ibukota rilis terlebih dahulu. Office Tower III Kota Kasablanka merupakan bagian dari pengembangan tahap II. Proyek itu sekaligus menjadi perkantoran ketiga yang Pakuwon bangun di sana.

Luas Office Tower III Kota Kasablanka 86.000 meter persegi (m²). Pakuwon berencana menjual sekitar 60% dari total unit perkantoran setinggi  40 lantai itu. Lantas 40% unit kantor sisanya, akan mereka sewakan.

Pakuwon mengklaim telah meneken kerjasama sewa kantor dengan sejumlah perusahaan. Hanya saja, mereka enggan memberi tahu identitas calon penyewa itu.

Tak ketahuan pula nilai investasi Office Tower III Kota Kasablanka. Manajemen Pakuwon hanya memberi gambaran, proyek Kota Kasablanka tahap II terdiri dari tiga menara kondominium dan satu menara perkantoran yang menelan total anggaran Rp 2,5 triliun.

Sementara Office TP 6 Surabaya merupakan proyek perkantoran dengan luas area bersih 38.000 m². Pakuwon berencana menjual 23.000 m² area di antaranya. Lantas,  sisa area 15.000 m² akan mereka sewakan.

Proyek kondominium

Sejatinya, Pakuwon tak cuma merilis perkantoran di Surabaya. Perusahaan berkode saham PWON di Bursa Efek Indonesia tersebut juga berencana merilis kondominium Lavis di Pakuwon Mall. Kondominium Lavis bakal berisi  400 unit dengan harga jual antara Rp 2 miliar -Rp 7 miliar per unit.

Sama seperti perkantoran, Pakuwon juga mengendus saat yang tepat bagi peluncuran hunian bertingkat itu. Pengamatan mereka, pasar kondominium di Surabaya mulai membaik sejak akhir tahun lalu.

Tak mau asal tebak-tebak berhadiah, Pakuwon menggunakan penjualan kondominium Amor di Pakuwon City dan Descent di Pakuwon Mall sebagai acuan. "Sudah mau habis, makanya kami mau percepat peluncuran yang baru," ujar Ivy.

Dengan tambahan proyek baru tahun ini, Pakuwon yakin bisa memenuhi target marketing sales atau pendapatan prapenjualan sekitar Rp 2,7 triliun tahun ini. Target itu tumbuh sekitar 19% ketimbang tahun lalu. Sementara target pertumbuhan pendapatan tahun ini 8%-10%.

Hingga kuartal I 2017, Pakuwon mengantongi marketing sales Rp 653 miliar. Capaian itu meningkat 9,93% ketimbang kuartal I 2016 yaikni Rp 594 miliar.

Proyek kondominium di Surabaya adalah penyumbang 70% marketing sales triwulan pertama tahun 2017. Proyek  tersebut antara lain kondominium di atas Tunjungan Plaza. "Kemudian ada kodominium Rizt di Pakuwon Mall dan ada juga di Pakuwon City," beber Ivy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan