Pakuwon Jati (PWON) belum ada proyek baru di sepanjang semester I 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) masih enggan membeberkan lebih detail kinerja perusahaan sepanjang semester I 2020 dan target pada semester II mendatang.

Namun begitu, Direktur Keuangan PWON, Minarto Basuki memastikan sepanjang semester I 2020 Pakuwon belum meluncurkan proyek baru.

"Kami masih menunggu closing laporan keuangan semester I 2020. Tapi yang jelas, proyek baru di semester I 2020 belum ada," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (29/6).

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Kontan pada Jumat (26/6) lalu, PWON resmi mencatat penurunan pendapatan bersih 3,5% menjadi Rp 1,65 triliun di kuartal I 2020 dibandingkan periode sama tahun 2019.

Penurunan juga terjadi pada laba bruto yang tercatat sebesar Rp 977 miliar di kuartal I 2020 atau lebih rendah 1% dibanding periode sama tahun lalu yang senilai Rp 987 miliar.

Baca Juga: Sektor properti akan pulih disokong regulasi moneter dan new normal

"Secara rinci komposisi pendapatan tahun ini terdiri atas dua segmen utama. Sebesar 54%, berasal dari recurring revenue (pendapatan berulang) dan 46% dari development revenue (pendapatan pengembangan). Hal ini sesuai dengan strategi perseroan untuk terus konsisten dengan komposisi pendapatan yang berimbang antara pendapatan berulang dan pengembangan," jelas Minarto sebagaimana dikutip dari keterangan resmi PWON yang diterima Kontan, Jumat (26/6).

Pendapatan berulang PWON di kuartal I tahun ini mencapai Rp 898 miliar atau naik 1,3% dibandingkan periode sama tahun lalu yang senilai Rp 887 miliar

Minarto menyampaikan, kenaikan pendapatan tersebut juga ditunjang dari pusat perbelanjaan ritel dan hotel-hotel eksisting perseroan. Contoh, beroperasinya Hotel Four Points Pakuwon Indah Surabaya pada 8 Desember 2019, yang menjadi salah satu faktor kenaikan pendapatan berulang perseroan.

Sedangkan, pendapatan pengembangan PWON di kuartal I tahun ini mencapai Rp 752 miliar, turun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 824 miliar. Penurunan karena PWON telah menerapkan pengakuan penjualan sesuai PSAK 72.

Aturan tersebut mengatur pengakuan penjualan berdasarkan handover (penyerahan unit) tidak lagi berdasarkan percentage of completion (persentase penyelesaian proyek).

Sementara berdasarkan pendapatan per segmen, kontribusi terbesar didapatkan dari penyewaan ritel dan rumah tapak masing-masing menyumbangkan angka sebesar 42% dan 25%.

Porsi pendapatan yang diperoleh dari kondominium sebesar 19%, hotel dan serviced apartments sebesar 8%, penyewaan dan penjualan kantor masing-masing 4% dan 2%.

"Tahun ini, PWON mengalokasikan dana sebesar Rp 336 miliar untuk membiayai konstruksi proyek seperti, fase 2 Kota Kasablanka (Kokas), fase 3, 4, dan 5 Pakuwon Mall, East Cost Mansion, Tunjungan Plaza 6, serta pembelian tanah," kata Minarto.

Baca Juga: Mal kembali dibuka, emiten ritel segmen menengah atas lebih diuntungkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat