KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (
PWON) cetak
marketing sales Rp 1,5 triliun sepanjang 2022. Realisasi itu tumbuh 7,14% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 1,4 triliun. Direktur PWON Minarto mengatakan kontribusi dari segmen
high rise dan rumah tapak (
landed house) seimbang, masing-masing 50%. Walaupun memang, realisasi
marketing sales tahun lalu masih di bawah target sebesar Rp 1,8 triliun. Tingginya kontribusi segmen
high rise disebutnya dari subsidi PPN DTP yang telah diberikan pemerintah. “Subsidi PPN DTP mendorong penjualan yang utama kami punya
inventory stock di segmen apartemen," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/2).
Baca Juga: Ini Kontribusi Penjualan Tertinggi Pakuwon Jati (PWON) di Kawasan Jabodetabek Untuk tahun ini, perseroan menargetkan
marketing sales sebesar Rp 1,6 triliun. Target tersebut turun dibandingkan target tahun lalu sebesar Rp 1,8 triliun. Penurunan target lantaran perseroan memperkirakan penjualan akan melambat memasuki masa kampanye jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Namun, ia mengatakan penjualan juga bergantung pada kandidat Presiden dan kondisi lapangan. “Misalnya ganti Presiden berarti mereka ada unsurnya mau tunggu itu siapa jadi kandidatnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, perseroan menilai konsumen akan memilih untuk menunggu atau
wait and see mengenai kebijakan untuk sektor properti dari kandidat yang ada. Konsumen disebut mau melihat apakah ada tambahan insentif maupun subsidi untuk pembelian hunian. Untuk target tahun ini, Minarto optimis akan tercapai seiring proyeksi suku bunga untuk kredit pemilikan rumah (KPR) akan relatif stabil sepanjang 2023. Hal ini lantaran rata-rata bunga KPR disebut turun dalam dua bulan terakhir. Terlebih lagi rata-rata perbankan memperpanjang tenor KPR sehingga konsumen mendapatkan cicilan yang lebih panjang dan lebih terjangkau. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .