Pakuwon mengerek pendapatan berulang



AKARTA. Hasil kinerja spektakuler tahun lalu membuat PT Pakuwon Jati Tbk berani mematok target pertumbuhan pendapatan tahun ini sebesar 24%. Sepanjang 2012, perusahaan properti ini berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,16 triliun. Angka ini naik 46% dari tahun sebelumnya. Dengan demikian, pendapatan Pakuwon tahun ini diperkirakan mencapai Rp 2,67 triliun. Minarto Basuki, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Pakuwon mengatakan, pendapatan tahun ini akan ditopang dari pendapatan rutin (recurring income) serta proyek pengembangan (development). Porsinya, masing-masing sebesar 50%.

Perusahaan berkode saham PWON ini memang berniat menyeimbangkan antara pendapatan rutin dengan pendapatan dari proyek pengembangan. Tahun lalu, porsinya, 56% untuk pengembangan dan 44% dari recurring. "Ke depan, recurring income Pakuwon semakin solid dengan sejumlah mal, perkantoran, dan hotel yang sudah beroperasi," ujar Minarto, Kamis (28/3).

Salah satu sumber pendapatan rutin Pakuwon adalah mal Kota Kasablanka di Jakarta Selatan. Mal ini mulai beroperasi pada Juli 2012. Saat ini, kata Minarto, Pakuwon belum memiliki rencana mengakuisisi lahan baru. Perusahaan yang berbasis di Surabaya ini hanya akan melanjutkan pengembangan sejumlah proyek yang sudah berjalan. Lokasi beberapa proyek itu di Jakarta dan ada juga di Surabaya.


Di Jakarta, Pakuwon akan meneruskan pengembangan superblok Kota Kasablanka dan Gandaria City. Keduanya terletak di Jakarta Selatan. Pada proyek Kota Kasablanka, akan dibangun tiga menara apartemen dan satu menara perkantoran. Sedangkan di Gandaria City akan ada tambahan hotel bintang lima.

Di Surabaya, PWON akan menggarap superblok Tunjungan Plaza tahap V dan VI. Tahap V meliputi mal, perkantoran, apartemen, dan hotel bintang empat. Sedangkan tahap VI mencakup mal, perkantoran, dan apartemen. Kemudian, Pakuwon akan melengkapi kota mandiri, Pakuwon City, dengan empat menara apartemen di Edu City dan kluster baru. Untuk sejumlah pengembangan ini, Pakuwon telah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri