Pakuwon siapkan apartemen Rp 2 miliaran di Jaksel



JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mempersiapkan diri untuk melakukan ekspansi ke kawasan baru. Perusahaan properti ini berencana mengembangkan proyek mixed use di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan mulai tahun ini.

Pakuwon saat ini memiliki lahan disana seluas 4,5 hektare (ha). Tahap pertama perusahaan akan meluncurkan proyek apartemen yang akan menyasar kelas menengah ke atas. Apartemen ini rencananya akan dilego dengan harga Rp 2 miliar per unitnya.

Ivy Wong, Direktur Pakuwon Jati mengatakan, pihaknya akan membangun 1-2 tower pada tahap awal. Setiap satu menara akan terdapat 400 unit apartemen. " Harga apartemennya akan dimulai dari Rp 2 miliar," kata Ivy di Jakarta, Jumat (2/6).


Sementara total lahan yang dimiliki perusahaan di TB Simatupang ini akan dikembangkam dalam dua sampai tiga tahapan. Namun, Ivy tidak membeberkan proyek apa selanjutnya akan dikembangkan di tahapan kedua ataupun ketiga. Hanya yang pasti, mereka ingin mengembangkan dua tower perkantoran disana yang sebagian akan dijual dan sebagian disewakan dengan komposisi masing-masing 60:40.

Meskipun perusahaan menargetkan peluncuran apartemen tersebut tahun ini, namun realisasinya menurut ivy akam sangat tergantung pada kondisi pasar. Jika situasinya tidak memungkinan maka bisa ditunda ke tahun berikutnya. "Kalau memang pasarnya bagus habis Lebaran bisa kami luncurkan apartemen dulu," kata Ivy.

Jika ini terealisasi, kawasan TB simatupang akan menjadi kawasan mixed use ketiga yang dikembangkan perusahaan di Jakarta setelah dua proyek andalan perusahaan saat ini yakni Gandaria City dan Kota Kasablanka.

Sedangkan laham yang dimiliki Pakuwom di Daan Mogot Jakarta Barat seluas 11 ha belum ditetapkan kapan akan mulai dikembangkan. Ivy bilang, saat ini perusahaan baru mulai mencoba membuat design untuk pengembangan tersebut.

Selain itu, Pakuwom juga memiliki cadangan lahan di wilayah Bekasi seluas 3,2 ha yang juga direncanakan akan dibangun menjadi kawasan terpadu. hanya saja, rencana pengembangannya masih akan lama. " Kita mau coba tambah dulu lahan disana. Pengembangannya itu mungkin baru 3-4 tahun lagi, " ungkap Stepanus Ridwan, Direktur Utama PWON.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia