Paladium dalam tren bearish



JAKARTA. Berbeda dengan perak dan platinum, harga komoditas logam mulia paladium bergerak dalam tren bearish. Hal ini lantaran permintaan paladium cenderung lebih kecil dibandingkan dengan perak dan platinum.

Mengutip Bloomberg, Kamis (2/6) pukul 14.40 WIB, harga paladium kontrak pengiriman Juli 2016 di New York Merchantile Exchange naik tipis ke level US$ 546,8 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Namun, sepanjang tahun ini, harga palladium tergerus 2,8%.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim memaparkan, fokus pasar pada pertemuan OPEC menyebabkan dollar AS tertekan dan mengangkat harga palladium dalam jangka pendek. Dalam sepekan terakhir pun harga paladium menanjak 3%.


Meski demikian, pelemahan harga paladium sejak akhir tahun lalu dipicu oleh prospek kenaikan suku bunga The Fed. Di saat yang sama, permintaan masih lesu seiring dengan lemahnya ekonomi global.

Perak, platinum dan paladium sebenarnya bergerak beriringan dengan mengacu pada harga emas. Harga paladium mencatat level terendah tahun ini di US$ 471,45 per ons troi pada 12 Januari. Sementara level tertingginya US$ 628,6 per ons troi dicapai tanggal 29 April.

Pergerakan harga paladium selanjutnya akan tergantung pada kondisi ekonomi global serta keputusan suku bunga The Fed. "Palladium tergantung dari pernyataan The Fed nanti. Jika suku bunga naik, harga paladium bisa tertekan," kata Ibrahim.

Pasalnya, rendahnya data manufajtur baik di Eropa maupun China mengikis optimisme kenaikan permintaan palladium. Data Caixing manufacturing PMI China bulan Mei masih menujukkan kontraksi di angka 49,2. Sementara data manufaktur di negara Eropa juga terlihat stagnan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini