KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pematangan rencana perpindahan Ibu Kota Republik Indonesia dari Jakarta ke sebuah kota di luar Jawa merupakan pekerjaan penting dan amat bersejarah Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, melakukan Ratas (Rapat Terbatas) soal perpindahan Ibu Kota dari Jakarta ke luar Jawa, Senin 29 April 2019. Dimintai tanggapannya soal perpindahan Ibu Kota, politisi PDIP Dwisunu Hanung Nugrahanto, atau yang biasa disapa Anton menyatakan "Kalau mau dipindah ke luar Jawa saya rasa paling tepat ke Palangkaraya, karena wacana Palangkaraya sebagai sebuah Ibu Kota sudah ada sejak jaman Bung Karno dulu, kalau tak salah 1950-an".
Menurut Anton pula bahwa Palangkaraya merupakan kota yang terlepas dari dialektika pembangunan tata ruang jajahan Hindia Belanda, atau dengan kata lain murni rencana pembangunan tata ruang Republik. "Ya sejak Bung Karno meresmikan tugu di Pasar Pahandut, Palangkaraya disitulah sesungguhnya tata ruang ala Republik yang menekankan tata kota egaliter sedang dibangun oleh Bung Karno" tambahnya. "Jalan-jalan di Palangkaraya besar dan lurus lurus ini erat kaitannya dengan pandangan Geostrategis Bung Karno dan di masanya bisa dilalui pesawat jet tempur Mig, apalagi Palangkaraya dibangun dengan visi sebagai pusat konektivitas di mana letak kota adalah di tengah tengah wilayah NKRI, sebagaimana dasar tata ruang Nusantara, tempat pengaturan kekuasaan memang seharusnya di tengah sebagai simbol keseimbangan yang mengayomi, Palangkaraya bisa dikatakan spirit Bung Karno soal Indonesia masa depan" lanjut Anton. Tentang apa yang harus dilakukan pemerintah soal pematangan rencana perpindahan ini, Anton menyebutkan bahwa peran Bappenas harus diperkuat. Bappenas harus bisa menjadi pusat dari segala ide dan aktif dalam menggalang semua rencana rencana detail mulai dari persiapan, pergerakan sampai penempatan instrumen instrumen kelengkapan Ibu Kota negara. Anggaran Bappenas diperkuat. "Bisa berabe nanti bila tak ada perencanaan yang matang". Ketika ditanya soal kesanggupan sejarah Presiden Jokowi mewujudkan perpindahan Ibu Kota RI ke luar Jawa, Anton menukas "kita tahu-lah reputasi Pak Jokowi paling nyata ya beliau mampu mewujudkan ide menjadi sebuah realitas itu talenta utama Presiden Jokowi yang semua orang Indonesia sudah melihat buktinya... untuk itulah perwujudan perpindahan Ibu Kota dari Jakarta ke luar Jawa sangat tepat di masa Presiden Jokowi dan perlu mendapat dukungan politik kuat." Presiden Joko Widodo sebagaimana diberitakan memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota ke luar pulau Jawa. Hal pemindahan ini diputuskan Jokowi dalam rapat terbatas terkait pemindahan Ibu Kota di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/4). Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa awalnya dalam rapat itu memiliki tiga alternatif yang ditawarkan ke Presiden Jokowi. Pertama, Ibu Kota tetap di Jakarta tetapi daerah seputaran Istana dan Monas dibuat khusus untuk kantor-kantor pemerintahan, kementerian, dan lembaga milik negara. Sehingga seluruh kawasan pemerintahan berada di satu tempat dan itu menciptakan efisiensi di dalam tugas koordinasi pemerintah. Alternatif kedua, pusat pemerintahan pindah ke luar Jakarta, tetapi masih dalam radius sekitar 50-70 km dari Jakarta.
Alternatif ketiga adalah memindahkan Ibu Kota ke luar pulau Jawa, khususnya mengarah kepada kawasan Timur Indonesia. Presiden Joko Widodo yakin pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta terwujud suatu hari nanti. Oleh sebab itu, Jokowi pun menekankan persiapan yang matang demi mewujudkan hal itu. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul
Rencana Pemindahan Ibu Kota, Politisi PDIP: Palangkaraya itu Spirit Bung Karno, Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto