Palestina memperpanjang keadaan darurat akibat virus corona hingga 5 Juni



KONTAN.CO.ID - RAMALLAH. Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah memperpanjang kondisi keadaan darurat akibat wabah virus corona hingga 5 Juni. Kebijakan itu dikabarkan kantor berita resmi Wafa pada hari Selasa (5/5) dikutip Reuters.

Pertama kali diumumkan dua bulan lalu, keadaan darurat dilakukan dengan penutupan penuh yang membatasi warga Palestina untuk tetap berada di rumah mereka, kecuali untuk perjalanan penting. Perbatasan dengan Israel dan Yordania ditutup.

Baca Juga: Malaysia kritik WHO yang sarankan hindari minyak sawit selama pandemi

Tetapi kondisinya mereda bulan lalu, dengan beberapa bisnis diizinkan dibuka dengan harapan menghidupkan kembali ekonomi Palestina yang lumpuh. Pada hari Minggu, pemerintahan Abbas mengizinkan puluhan ribu pekerja Palestina untuk melanjutkan pekerjaan.

Masjid dan institusi pendidikan tetap ditutup dan otoritas Palestina masih melarang jamaah umum. Palestina telah melaporkan 345 kasus virus korona dan dua kematian di Tepi Barat, tempat sekitar 3 juta warga Palestina tinggal.

Baca Juga: Ini daftar negara dengan kasus corona tertinggi di dunia, Indonesia?

Di Jalur Gaza, sebuah wilayah Palestina di bawah kendali Hamas, 17 kasus telah dilaporkan di populasi sekitar 2 juta orang tersebut. Hamas telah menutup masjid-masjid dan sekolah-sekolah di Gaza dan membatasi pertemuan besar, tetapi penutupan penuh tidak diperlukan. Tepi Barat dan Gaza berjarak 40 km (25 mil) terpisah dan dipisahkan oleh Israel.

Editor: Handoyo .