JAKARTA. PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) berencana mengempiskan tingkat kehilangan air atau non revenue water demi menekan kerugian. Untuk menggapai target itu, Palyja berencana memperbaiki 100 kilometer (km) pipa per tahun, mulai tahun ini. Perusahaan penyedia air bersih di sebagian wilayah DKI Jakarta ini menyebut kehilangan air terjadi lantaran kondisi pipa yang sudah tak memadai. Di sisi lain, Palyja tak bisa mengharapkan pendapatan pelanggan. "Selama delapan tahun kami enggak ada kenaikan tarif," ujar Herawati Prasetyo, Wakil Presiden Direktur PAM Lyonnaise Jaya, Kamis (8/1). Untuk merealisasikan rencana itu, Palyja membutuhkan belanja modal Rp 318,6 miliar tahun ini. Perusahaan itu memiliki dua opsi untuk mencukupi. Pertama, mengandalkan sumber pendanaan murni eksternal. Artinya perusahaan bisa memilih pelbagai opsi mulai dari utang bank, menerbitkan surat utang atau opsi pendanaan lainnya.
Palyja ingin mengurangi kebocoran air
JAKARTA. PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) berencana mengempiskan tingkat kehilangan air atau non revenue water demi menekan kerugian. Untuk menggapai target itu, Palyja berencana memperbaiki 100 kilometer (km) pipa per tahun, mulai tahun ini. Perusahaan penyedia air bersih di sebagian wilayah DKI Jakarta ini menyebut kehilangan air terjadi lantaran kondisi pipa yang sudah tak memadai. Di sisi lain, Palyja tak bisa mengharapkan pendapatan pelanggan. "Selama delapan tahun kami enggak ada kenaikan tarif," ujar Herawati Prasetyo, Wakil Presiden Direktur PAM Lyonnaise Jaya, Kamis (8/1). Untuk merealisasikan rencana itu, Palyja membutuhkan belanja modal Rp 318,6 miliar tahun ini. Perusahaan itu memiliki dua opsi untuk mencukupi. Pertama, mengandalkan sumber pendanaan murni eksternal. Artinya perusahaan bisa memilih pelbagai opsi mulai dari utang bank, menerbitkan surat utang atau opsi pendanaan lainnya.