PAM Mineral (NICL) Berencana Kerek Produksi Nikel Tahun 2024, Cermati Strateginya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pertambangan nikel, PT PAM Mineral Tbk (NICL) berencana meningkatkan produksi dan penjualan nikel seiring dengan potensi pertumbuhan permintaan pasar.

PAM Mineral saat ini mengoperasikan dua tambang, yakni di PAM Mineral sendiri dengan cadangan 3,7 juta wet metrik ton (WMT) dan PT Indrabakti Mustika (IBM) dengan cadangan 9,42 juta WMT. 

Area tertambang PAM Mineral mencapai 24% dari total potensi IUP 198 hektare (ha) di Kabupaten Morowali, sedangkan area tertambang IBM baru 11% dari potensi IUP 576 ha di Kabupaten Konawe.


Baca Juga: PAM Mineral (NICL) Bagikan Dividen Rp 3,5 Per Saham

Pada 2023, PAM Mineral menghasilkan nikel dengan kadar 1,3%-1,65% Ni sebesar 1,79 juta WMT, naik dari realisasi 2022 sebesar 1,49 juta WMT. Pada 2024, NICL mencanangkan target penjualan nikel 2,59 juta WMT, dengan perincian kontribusi PAM Mineral 800.000 WMT dan entitas usaha 1,79 juta WMT.

Direktur Utama PAM Mineral, Ruddy Tjanaka, mengungkapkan, untuk meningkatkan produksi nikel PAM Mineral akan melakukan kegiatan pengeboran infill dan twin hole. Tujuannya mengembangkan sumber daya dan cadangan tambang perseroan.

Entitas anak NICL sendiri telah mendapatkan persetujuan RKAB 3 tahun, yakni periode 2024-2026 sebesar 5,39 juta WMT. Oleh karena itu, NICL dan entitas anak pada 2025-206 menargetkan penjualan nikel ore sebesar 5,19 juta WMT.

"Kegiatan eksplorasi terus kami lakukan untuk menambah inventory cadangan nikel yang berkelanjutan. Dalam jangka panjang, kami akan mengajukan revisi dokumen FS dan AMDAL untuk peningkatan produksi," ungkap Ruddy, dalam keterangannya, Rabu (30/5). 

Baca Juga: Pam Mineral (NICL) Ulur Waktu Penyelesaian Akuisisi Sumber Mineral Abadi

Selain dari dua tambang existing, PAM Mineral juga berencana menambah kinerja operasional melalui akuisisi PT Sumber Mineral Abadai (SMA). Luas potensi IUP SMA mencapai 1.948 ha di Kabupaten Morowali Utara.

Editor: Noverius Laoli