KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PAM Mineral Tbk (
NICL) tak mau ketinggalan momentum tingginya permintaan komoditas nikel. Perusahaan bakal mengerek target produksinya tahun depan. Perusahaan yang memiliki tambang di Morowali dan Konawe utama ini menargetkan produksi tahun depan mencapai 1,5 juta metrik ton. Target ini naik 25% dibanding target tahun ini, sekitar 1,3 juta metrik ton. Sama seperti periode-periode sebelumnya, produksi NICL berasal dari dua entitas. Produksi sekitar 600.000 metrik ton berasal dari aktivitas pertambangan NICL. Sedang dari Indrabakti Mustika manajemen perusahaan menargetkan produksi sekitar 800.000 metrik ton.
Asal tahu saja, PT Indrabakti Mustika merupakan anak usaha yang 99,05% sahamnya dikuasai oleh NICL. Perusahaan ini merupakan operator tambang yang berlokasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Indrabakti Mustika memiliki izin usaha pertambangan (IUP) seluas 576 hektar (ha). Izin IUP memiliki jangka waktu selama 20 tahun terhitung sejak 17 maret 2014. Sedang tambang yang dioperasikan oleh NICL berlokasi di Morowali, Sulawesi tengah. Luas IUP lebih kecil, seluas 198 ha, dengan jangka waktu IUP yang bakal habis 13 tahun ke depan terhitung sejak 18 Februai 2012.
Baca Juga: Kinerja PAM Mineral (NICL) pada semester I terdorong kenaikan harga bijih nikel Direktur Utama PT PAM Mineral Tbk Ruddy Tjanaka menjelaskan, perusahaan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memenuhi target tersebut. NICL bakal melanjutkan apa yang telah dilakukan tahun ini, salah satuya melakukan proses pembersihan sebeum penggalian material. "Untuk eksplorasi, kami akan melakukan pengeboran pada spasi 25 meter x 25 meter dan 50 meter x 50 meter dan analisis guna menambah potensi cadangan nikel," jelas Ruddy, Rabu (10/11).
Penambahan produksi diharapkan mampu menjaga kinerja keuangan yang sedang dalam perfoma baik akibat kenaikan harga nikel. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, NICL mencatat kenaikan laba bersih sekitar74,62% secara tahunan menjadi Rp 23,68 miliar. Kenaikan itu terjadi di tengah pendapatan perusahaan yang naik 26,80% secara tahunan menjadi Rp 226,02 miliar. Adapun pendapatan untuk periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 178,25 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi