Jakarta, 28 November 2019 – Indonesia dalam laporan World Economic Forum (WEF) pada Annual Meeting of the New Champions di Dalian, China, Juli 2019 lalu, dinyatakan sebagai negara yang diperhitungkan dalam penerapan revolusi industri 4.0. Sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0, Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memacu kesiapan sektor manufaktur nasional di era industri 4.0. Saat ini, lima sektor industri di Indonesia yang menjadi prioritas pengembangan adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronika, dan kimia. Tentunya hal ini membutuhkan berbagai dukungan dari berbagai pihak termasuk sektor swasta. Riset McKinsey juga mengungkapkan bahwa industri 4.0 memberikan dampak yang signifikan terhadap sektor manufaktur di Indonesia. Penerapan digitalisasi pada industri akan mendorong pertambahan hingga sebesar US$ 150 miliar atau sekitar 2,100 triliun lebih atas hasil ekonomi di tahun 2025.
Lebih lanjut Maysia menambahkan, deretan produk dan terobosan teknologi yang disajikan selama empat hari pameran, baik dari perusahaan dalam negeri maupun internasional, akan memperkuat seluruh ekosistem industri. Ini adalah salah satu bentuk dukungan Manufacturing Indonesia dalam menyambut manufaktur pintar guna mendukung pemerintah dalam mendorong implementasi industri 4.0. Manufaktur merupakan salah satu sektor yang mekanismenya banyak menggunakan peran teknologi. Beberapa transformasi pada revolusi 4.0 diantaranya, kehadiran mesin-mesin uap, listrik, komputerisasi, dan teknologi dalam industri. Kehadiran revolusi ini telah banyak membantu aktivitas manusia dari segi kualitas dan efisiensi waktu. Adopsi teknologi informasi dan komunikasi, beberapa diantaranya seperti Internet of Things (IoT), Cloud Computing, Artificial Intellegence, Mobility, Virtual, Augmented Reality dan Big data menjadi faktor penting yang dapat membawa perubahan di sektor manufaktur. Untuk itu, selama penyelenggaraan pameran Manufacturing Indonesia 2019, Pamerindo Indonesia memfasilitasi Tech Talk Corner yang diperuntukkan sebagai wadah diskusi seputar teknologi antara regulator, pakar, pelaku bisnis dan industri, serta pengunjung pameran. Tech Talk atau konferensi teknologi bertema Towards Indonesia 4.0 ini akan membahas tentang bagaimana peran teknologi baru terhadap transformasi bisnis di sektor manufaktur yang juga menyoroti beberapa tantangan terkait transformasi digital di bidang manufaktur. Selain Tech Talk Corner, seluruh partisipan pameran juga dapat mengikuti berbagai seminar yang menghadirkan pembicara-pembicara utama dari industri terkait. Memasuki edisi ke-30, lebih dari 1.500 perusahaan dari seluruh dunia akan berpartisipasi dalam Manufacturing Indonesia 2019 Series, di area pameran seluas 36.800 m2. Berbagai perusahaan dari Jepang, Amerika Serikat, Belanda, Brazil, Cina, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Singapura, Swedia, Swiss, Taiwan, Turki, dan Indonesia akan menampilkan produk-produk terbaiknya.