KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi melemah ke Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS) jika kondisi eksternal makin suram dan investor cenderung memburu dolar AS sebagai aset safe haven. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah hingga akhir tahun akan banyak dipengaruhi sentimen eksternal, terutama AS. Salah satunya adalah peningkatan jumlah pasien positif corona di AS yang membuat dolar AS menguat di atas mata uang utama lain. Apalagi, di kawasan Eropa kini juga marak terjadi gelombang kedua dan kebijkan lockdown kembali diterapkan. Alhasil, investor cenderung memburu dolar AS sebagai aset safe haven. Di tengah kondisi ketidakpastian yang tinggi investor cenderung beralih pada kas daripada memegang aset tertentu. "Dolar AS memiliki likuiditas yang lebih tinggi dibanding emas, saham, dan komoditas lain," kata Alwi, Jumat (25/9).
Pamor dolar AS sebagai safe haven makin gemilang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi melemah ke Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS) jika kondisi eksternal makin suram dan investor cenderung memburu dolar AS sebagai aset safe haven. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah hingga akhir tahun akan banyak dipengaruhi sentimen eksternal, terutama AS. Salah satunya adalah peningkatan jumlah pasien positif corona di AS yang membuat dolar AS menguat di atas mata uang utama lain. Apalagi, di kawasan Eropa kini juga marak terjadi gelombang kedua dan kebijkan lockdown kembali diterapkan. Alhasil, investor cenderung memburu dolar AS sebagai aset safe haven. Di tengah kondisi ketidakpastian yang tinggi investor cenderung beralih pada kas daripada memegang aset tertentu. "Dolar AS memiliki likuiditas yang lebih tinggi dibanding emas, saham, dan komoditas lain," kata Alwi, Jumat (25/9).