Pamor dollar jauh dari lirikan investor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang dollar AS kembali turun pamornya terhadap yen. Kebijakan The Fed untuk tak mengubah kebijakan suku bunga ditambah tarif impor yang dipasang AS terhadap China jadi sentimen yang dilihat pelaku pasar.

Mengutip Bloomberg, pairing USD/JPY ditutup melemah 109,3100 pada Jumat (24/5). Pairing ini turun 0,27%.

Analis PT Rifan Financindo Berjangka, Puja Purbaya Sakti mengatakan dollar melemah setelah rilis notulen rapat Federal Open Market Committee. Para pejabat The Fed meyakini tak akan mengubah kebijakan selama beberapa waktu. 


"Secara implisit, notulen FOMC mengindikasikan eskalasi perang dagang bisa membuat AS menahan suku bunga tetap pada kisaran 2,25% sampai 2,50%," kata Sakti kepada Kontan.co.id, Minggu (26/5).

Tak hanya itu, Sakti mencatat, Amerika Serikat juga menambah jumlah perusahaan China dalam daftar hitam dan mengundang negara-negara lain berinvestasi ke AS. 

Sekedar informasi saja, mengutip Reuters, Trump tiba di Jepang pada Sabtu (25/5) untuk kunjungan kenegaraan demi menunjukkan hubungan yang erat dengan Tokyo di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan. Dia mengatakan kepada para petinggi bisnis di Jepang bahwa tidak pernah ada waktu yang lebih baik untuk berinvestasi di AS.

Di sisi lain, Pemerintah Amerika Serikat juga telah merilis daftar barang-barang asal China senilai hampir US$ 300 miliar yang akan dikenakan tarif tambahan, termasuk pakaian, mainan, dan ponsel. Meski demikian, sejatinya pungutan-pungutan tersebut akan mencakup seluruh impor asal China dan membebani keluarga Amerika.

Sementara fundamental yen cukup negatif ketika rilis data ekonomi atau kegiatan industri turun peminatnya. Dari yang diperkirakan -0,1% menjadi -0,4%.

Sakti melihat secara teknikal indikator VI (14) pairing berpotensi turun, indikator TSI juga berada di area figur -17 dan EMA 7 melebar menunjukkan konsolidasi. Dia memproyeksikan pairing USD/JPY bergerak di rentang 109,20-110,15. Sakti merekomendasikan jual di bawah 109,35 dan beli di atas level 110,15.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi