Pamor emas meredup seiring penguatan dollar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan kembali dollar Amerika Serikat (AS) membawa sentimen negatif terhadap pergerakan harga emas. Meredanya ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah juga semakin mengurangi permintaan emas sebagai aset lindung nilai. Komoditas logam mulia itu melanjutkan tren pelemahan sejak lima hari lalu.

Mengutip Bloomberg, Senin (23/4) pukul 17.50 WIB, harga emas kontrak pengiriman Juni 2018 di Comex-AS turun 0,65% ke level US$ 1.329,60 per ons troi, Jika dibandingkan sepekan sebelumnya, bullion telah tergerus 1,56%.

“Pada dasarnya penyebab penurunan emas ini karena isu dollar AS,” ungkap Nizar Hilmy, analis PT Global Kapital Investama Berjangka kepada Kontan.co.id, Senin (23/4).


Naiknya imbal hasil obligasi AS yang menyentuh 2,9% dan pernyataan hawkish sejumlah pejabat The Fed yang mengindikasikan akan dilakukannya kenaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat, membuat indeks dollar kembali pulih. Bahkan probablitas kenaikan suku bunga di bulan Juni juga semakin menguat.

Indeks dollar AS telah mulai menunjukkan tren penguatan sejak Jumat (16/4) lalu. Jika dihitung hingga sekarang penguatannya telah mencapai 1,18%. Pada pukul 17.50 WIB, indeks dollar naik 0,41% ke level 90,68.

Faisyal, analis PT Monex Investindo Futures menilai, emas juga mendapatkan tekanan dari meredanya konflik AS dan Iran. Pasca serangan rudal ke Suriah, kini ketegangan geopolitik justru mulai mereda. Ditambah lagi dari Asia, rencana rekonsilasi antara Korea Utara dan Korea Selatan semakin mengurangi kekhawatiran pasar.

"Permintaan emas sebagai aset lindung nilai berkurang," terangnya.

Ia melihat meredanya ketegangan geopolitik dan penguatan dollar AS masih bakal membayangi emas hingga pekan depan. Apalagi probabilitas kenaikan suku bunga di bulan Juni nanti juga terus bertambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini