Pamor emas tersengat outlook suku bunga AS



JAKARTA. Harga emas jatuh ke level terendah dalam dua bulan. Kejatuhan ini merupakan imbas mencuatnya kembali wacana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS, the Federal Reserve.

Emas berjangka pengiriman Desember 2014 di Commodity Exchange turun 0,23% dibanding akhir pekan lalu menjadi US$ 1.278,10 per ons troi. Menurut survey Bloomberg, logam pada 21 Agustus sempat turun menuju level US$ 1.273,14 per ons troi. Ini merupakan level terendah sejak 18 Juni 2014. Penurunan harga emas ini merupakan imbas pertemuan terakhir the Fed, dimana ada isyarat bahwa pembuat kebijakan akan meningkatkan suku bunga lebih cepat dari yang dijadwalkan semula.

Pada 22 Agustus, Gubernur the Fed, Janet Yellen mengatakan, pembuat kebijakan harus yakin bahwa ekonomi AS pada pijakan yang solid sebelum meningkatkan suku bunga. Spekulasi the Fed yang akan mengurangi stimulus tercermin dari pulihnya ekonomi. Saat ini, suku bunga the Fed mendekati nol sejak Desember 2008. the Fed juga telah memotong pembelian obligasi bulanan di masing-masing enam pertemuan terakhir.


"Pasar fokus pada pengetatan kebijakan moneter AS. Hal ini menekan emas. Kami mengingatkan bahwa risiko terhadap pasar keuangan masih ada,” kata Sun Yonggang, analis makroekonomi Everbright Futures Co di Shanghai.

Sepanjang tahun ini, emas telah menorehkan kenaikan sebesar 6,3% akibat ketegangan di Timur Tengah dan Ukraina. Konflik geopolitik ini mendorong permintaan safe haven. Di timur Ukraina, konflik bersenjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Presiden Ukraina mengumumkan kenaikan belanja militer sebelum melakukan pembicaraan damai dengan Presiden Rusia, hari ini. Di sisi lain, gempuran Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza yang belum surut mendorong para pemimpin Hamas menghentikan pertikaian.

Putu Agus Pransuamitra, analis PT Monex Investindo Futures menjelaskan, tekanan emas terutama datang dari pernyataan Yellen pada pertemuan pembuat kebijakan di Jackson Hole. Yellen mensinyalkan kenaikan suku bunga lebih awal dapat dilakukan apabila pemulihan pasar tenaga kerja AS dapat lebih cepat dari ekspektasi. Menurutnya, penurunan harga emas masih berlangsung pada minggu ini. Sebab, serangkaian data ekonomi AS yang akan dirilis sepekan ini diprediksi positif.

“Data ekonomi AS yang diperkirakan positif antara lain durable goods order (pesanan barang tahan lama) dan estimasi kedua GDP kuartal II,” ujar Putu.

Di akhir pekan, lanjutnya, tingkat klaim pengangguran AS juga diperkirakan masih stabil di bawah 300 ribu pekerja. Hal ini masih tergolong positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie