Pamor euro kini mengungguli poundsterling, ini penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa data ekonomi di kawasan Eropa membuat nilai tukar euro positif dibanding poundsterling. Analis mencatat gejolak Brexit jadi alasan poundsterling ditinggalkan investor. Mengutip Bloomberg, pukul 19.13 WIB, pairing EUR/GBP bergerak di rentang 0,8630 atau menguat 0,09%.

Analis PT Pruton Mega Berjangka, Cahyo Dewanto mengatakan beberapa data ekonomi penting di Eropa cukup memancarkan keyakinan bagi pelaku pasar. Sebab, dibanding gejolak Brexit yang tak kunjung usai, mata uang poundsterling masih lemah saja.

"Hasil data neraca dagang di Jerman naik dibanding yang diperkirakan. Sebelumnya diproyeksi 19,4 miliar euro menjadi 20 miliar euro. Data pembayaran khusus juga naik dari 0,2% menjadi 0,3%," ujar Cahyo kepada Kontan.co.id, Jumat (10/5).


Selain beberapa data ekonomi yang positif, Cahyo mencatat memang ada data yang negatif. Seperti hasil produksi industri di Perancis bulan ke bulan turun dari 0,4% menjadi -0,9%. Senada di Italia pun hasil produksi industrinya negatif dari -0,6% menjadi -0,9%.

Namun, bagi Cahyo, hal itu masih belum mengusik nilai tukar euro menjadi loyo. Sementara nilai tukar poundsterling melemah karena data penting, yakni produk domestik bruto (GDP) bulan ke bulan (MoM) turun dari 0,0% menjadi -0,1%. Capaian pendahuluan GDP di Britania Raya pun kata Cahyo, juga flat atau tidak ada perubahan. "Memperlihatkan perekonomian di Britania cukup terganggu," sebutnya.

Walaupun begitu, capaian hasil produksi industri manufaktur di Britania naik dari 0,1% ke 0,9%. Hanya saja, bagi Cahyo, beberapa data ekonomi Britania yang positif masih belum cukup selama persoalan Brexit usai.

Sekedar informasi saja, sebelumnya telah disepakati Inggris punya waktu keluar dari blok Uni Eropa setidaknya hingga 31 Oktober mendatang. Penawaran ini, paling tidak bakal memberi nafas tambahan untuk Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk menuntaskan permasalahan soal Brexit.

Namun, May nampaknya memberi kode agar Inggris tetap bangkit dalam persoalan Brexit. "Itulah mengapa euro masih akan menguat dari poundsterling," tandas Cahyo.

Secara teknikal, Cahyo menilai pairing berada di bawah garis moving average 50, 100 dan 200. Sementara indikator RSI berada di area bawah 14 dan stochastic juga berada di bawah area 9,6.

Besok, Cahyo memproyeksikan pairing akan berada di rentang 0,8617 sampai 0,8648. Sementara sepekan bergerak di rentang 0,8585 sampai 0,8665. Dia merekomendasikan beli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi