Pamor Kripto Melonjak, Bitcoin Diprediksi Tembus US$ 100.000 Akhir Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laporan terbaru dari platform teknologi aset digital Aspen Digital mengungkapkan, semakin banyak pengelola kekayaan swasta di Asia yang memasuki pasar kripto.

Beberapa di antaranya bahkan memperkirakan harga Bitcoin (BTC) akan mencapai US$100.000 pada akhir tahun ini.

Aset digital kini muncul sebagai kelas investasi alternatif yang semakin diminati di kalangan pengelola kekayaan pribadi dan kantor keluarga di Asia.

Lonjakan Minat Investasi di Aset Digital


Sebanyak 76% dari kantor keluarga (family offices) dan individu berpenghasilan tinggi di Asia kini berinvestasi dalam cryptocurrency, sementara 16% lainnya merencanakan investasi di masa depan. Ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan studi tahun 2022, di mana hanya 58% yang memiliki eksposur ke aset digital, dan 34% yang berencana untuk berinvestasi.

Baca Juga: Penambang Bitcoin Mendapatkan Rekor Hash Rate Jelang Pemilu AS

Motivasi utama bagi para investor ini adalah potensi imbal hasil yang lebih tinggi. Selain itu, semakin banyak responden yang menekankan diversifikasi portofolio dan daya tarik kripto sebagai pelindung dari inflasi.

Laporan ini didasarkan pada survei yang dilakukan pada paruh kedua tahun ini, melibatkan lebih dari 80 kantor keluarga dan individu berpenghasilan tinggi.

Sebagian besar responden memiliki aset kelolaan (AUM) antara US$10 juta hingga US$500 juta, dengan 20% dari mereka memiliki AUM lebih dari US$500 juta. Kontribusi dalam laporan ini juga datang dari SBI Digital Markets dan Family Office Association of Hong Kong.

Minat dalam Teknologi DeFi dan Blockchain

Keuangan terdesentralisasi (DeFi) tetap menjadi area minat utama, dengan 67% responden menunjukkan ketertarikan pada pengembangan DeFi. Diikuti oleh 61% yang tertarik pada kecerdasan buatan (AI) dan jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi (DePin).

Selain itu, 50% dari responden tertarik pada infrastruktur blockchain, dan 47% melihat tokenisasi aset dunia nyata (RWA) sebagai peluang investasi.

Re7 Capital, salah satu peserta survei, menyatakan keyakinannya bahwa setiap kelas aset pada akhirnya akan bertransisi ke blockchain, memanfaatkan keunggulan kompetitif yang ditawarkan oleh teknologi blockchain.

Re7 juga memperkirakan bahwa jumlah pengguna yang terlibat dalam layanan keuangan berbasis blockchain akan melampaui 200 juta pada akhir 2025, dari sekitar 85 juta pengguna saat ini.

Baca Juga: Elon Musk dan Langkah Mengejutkan Tesla, Nasib Bitcoin US$765 Juta Masih Jadi Misteri

Pandangan Pasar: Prediksi Bullish untuk Bitcoin

Sektor kekayaan pribadi memiliki pandangan jangka panjang yang optimis terhadap pasar kripto. Sebanyak 31% responden memperkirakan harga Bitcoin akan mencapai setidaknya US$100.000 pada akhir kuartal keempat tahun ini.

Mereka menyebut pemotongan suku bunga, hasil pemilihan presiden AS, dan perkembangan positif dalam industri kripto sebagai pendorong utama kenaikan harga.

Meskipun begitu, sebagian besar manajer kekayaan pribadi masih hanya mengalokasikan kurang dari 5% dari portofolio mereka ke aset digital. Laporan ini juga menyoroti sejumlah hambatan dalam adopsi luas, seperti lanskap aset digital yang terfragmentasi, ketidakpastian regulasi, dan pengalaman pengguna yang kurang memuaskan.

Namun, sekitar 30% responden menyatakan harapannya untuk meningkatkan eksposur mereka di masa depan. Beberapa individu kaya dan kantor keluarga telah meningkatkan alokasi dari kurang dari 5% menjadi lebih dari 10% pada tahun 2024, terutama setelah peluncuran ETF berbasis spot untuk Bitcoin dan Ether.

Selanjutnya: Schroder Indonesia: Pasar Saham & Obligasi Tetap Optimis di Bawah Pemerintahan Baru

Menarik Dibaca: 6 Aturan Diet ala Orang Jepang Tanpa Menyiksa Tubuh, Penuh Gizi dan Tak Bikin Lapar

Editor: Handoyo .