JAKARTA. Memasuki enam bulan kedua tahun ini, PT Pan Brothers Tbk langsung tancap gas. Perusahaan garmen berkode saham PBRX ini memang mengincar pendapatan yang lebih gemuk pada semester II tahun ini ketimbang pendapatan di semester I. Sekretaris Perusahaan Pan Brothers, Iswar Deni optimistis, pendapatan di paruh kedua bakal menyumbang lebih dari 50% terhadap total pendapatan di sepanjang 2012. Optimisme itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, perseroan memang membidik momen akhir tahun sebagai puncak penjualan. Meski ada momen Lebaran, Iswar mengklaim, omzet perusahaan tidak akan melonjak. "Kami berbeda dengan peritel lainnya. Sebab orientasi kami ekspor mencapai 99%, terutama ke Eropa dan Amerika. Sehingga kami lebih mengandalkan momen akhir tahun," ungkap Iswar, Senin (6/8).Tahun ini, Pan Brothersmemproyeksikan penjualan naik berkisar 30%-40% dari realisasi tahun lalu. Sepanjang 2011, perseroan menorehkan penjualan US$ 238 juta. Itu artinya, tahun ini, perseroan membidik penjualan berkisar US$ 309,4 juta-US$ 333,2 juta. Sayang Iswar enggan membeberkan realisasi kinerja di semester I 2012, lantaran masih menunggu hasil audit.Kata Iswar, baju yang diekspor pada semester II lebih didominasi outwear yang lebih mahal, sehingga nilai penjualan lebih besar. Adapun, negara tujuan ekspor terbesar produk pakaian bikinan Pan Brothers antara lain Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Asia. Meski AS dan Eropa sedang dilanda krisis, Iswar yakin, pihaknya bisa mencapai target tahun ini. Ini lantaran perusahaan terus memperbesar porsi penjualan di pasar Asia. "Porsi Asia akan naik terus. Saat ini sudah di atas 10% dengan porsi terbesar ke pasar Jepang," ungkapnya. Bahkan, negara pesaing semacam China diperkirakan bisa menjadi tujuan ekspor produk Pan BrotherS ke depannya. Sebab, belakangan ini, produktivitas garmen Cina sudah mulai turun akibat kenaikan ongkos tenaga kerja. Namun, demi memperkuat bisnisnya, Pan Brothers telah mempertimbangkan ekspansi ke bisnis ritel, yaitu dengan membangun in-house brand atau gerai yang menjual merek sendiri. Perusahaan akan memproduksi untuk segmen, kelas atas dan menengah.Selama itu, perusahaan hanya mengerjakan pakaian jadi untuk sejumlah merek papan atas, seperti Calvin Klein, Jack Nicklaus, Marks & Spencers, dan Quick Silver. Perseroan telah menyiapkan dana Rp 35 miliar untuk memuluskan rencana ini. Ekspansi ke bisnis ritel ditargetkan terealisasi tahun depan. Saat ini, Pan Brothers juga fokus menyelesaikan pembangunan dua pabrik pakaian jadi di Boyolali, Jawa Tengah. Pabrik itu ditargetkan beroperasi di akhir 2012. Kehadiran pabrik baru akan menambah produksi sebesar 15% dengan Kapasitas terpasang mencapai 42 juta potong per tahun.Albertus M. PrestantiaCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pan Brothers optimis omzet lebih gemuk
JAKARTA. Memasuki enam bulan kedua tahun ini, PT Pan Brothers Tbk langsung tancap gas. Perusahaan garmen berkode saham PBRX ini memang mengincar pendapatan yang lebih gemuk pada semester II tahun ini ketimbang pendapatan di semester I. Sekretaris Perusahaan Pan Brothers, Iswar Deni optimistis, pendapatan di paruh kedua bakal menyumbang lebih dari 50% terhadap total pendapatan di sepanjang 2012. Optimisme itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, perseroan memang membidik momen akhir tahun sebagai puncak penjualan. Meski ada momen Lebaran, Iswar mengklaim, omzet perusahaan tidak akan melonjak. "Kami berbeda dengan peritel lainnya. Sebab orientasi kami ekspor mencapai 99%, terutama ke Eropa dan Amerika. Sehingga kami lebih mengandalkan momen akhir tahun," ungkap Iswar, Senin (6/8).Tahun ini, Pan Brothersmemproyeksikan penjualan naik berkisar 30%-40% dari realisasi tahun lalu. Sepanjang 2011, perseroan menorehkan penjualan US$ 238 juta. Itu artinya, tahun ini, perseroan membidik penjualan berkisar US$ 309,4 juta-US$ 333,2 juta. Sayang Iswar enggan membeberkan realisasi kinerja di semester I 2012, lantaran masih menunggu hasil audit.Kata Iswar, baju yang diekspor pada semester II lebih didominasi outwear yang lebih mahal, sehingga nilai penjualan lebih besar. Adapun, negara tujuan ekspor terbesar produk pakaian bikinan Pan Brothers antara lain Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Asia. Meski AS dan Eropa sedang dilanda krisis, Iswar yakin, pihaknya bisa mencapai target tahun ini. Ini lantaran perusahaan terus memperbesar porsi penjualan di pasar Asia. "Porsi Asia akan naik terus. Saat ini sudah di atas 10% dengan porsi terbesar ke pasar Jepang," ungkapnya. Bahkan, negara pesaing semacam China diperkirakan bisa menjadi tujuan ekspor produk Pan BrotherS ke depannya. Sebab, belakangan ini, produktivitas garmen Cina sudah mulai turun akibat kenaikan ongkos tenaga kerja. Namun, demi memperkuat bisnisnya, Pan Brothers telah mempertimbangkan ekspansi ke bisnis ritel, yaitu dengan membangun in-house brand atau gerai yang menjual merek sendiri. Perusahaan akan memproduksi untuk segmen, kelas atas dan menengah.Selama itu, perusahaan hanya mengerjakan pakaian jadi untuk sejumlah merek papan atas, seperti Calvin Klein, Jack Nicklaus, Marks & Spencers, dan Quick Silver. Perseroan telah menyiapkan dana Rp 35 miliar untuk memuluskan rencana ini. Ekspansi ke bisnis ritel ditargetkan terealisasi tahun depan. Saat ini, Pan Brothers juga fokus menyelesaikan pembangunan dua pabrik pakaian jadi di Boyolali, Jawa Tengah. Pabrik itu ditargetkan beroperasi di akhir 2012. Kehadiran pabrik baru akan menambah produksi sebesar 15% dengan Kapasitas terpasang mencapai 42 juta potong per tahun.Albertus M. PrestantiaCek Berita dan Artikel yang lain di Google News